Pesan Menag ke Madrasah: Moderasi Beragama Harus Ditekankan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan pesan khusus kepada civitas akademika madrasah. Pesan khusus ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada Tasyakuran Milad ke-25 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Serpong.
Menag minta agar selain peningkatan prestasi, madrasah juga fokus dalam penguatan moderasi beragama.
“Madrasah mendidik anak tidak hanya kuat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi bagaimana imannya kuat dan perilakunya moderat. Tanamkan iman sekuat-kuatnya, dan perilakunya harus moderat,” tegas Menag di Serpon, Selasa 5 Oktober 2021.
“Saya mohon, saya tekankan betul. Penguatan moderasi beragama harus ditekankan. Salah satunya adalah penghargaan terhadap perbedaan yang ada di sekeliling kita, baik suku, ras, bahasa, tradisi, termasuk perbedaan dalam memahami ajaran-ajaran agama,” sambungnya.
Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bersama.
Memoderasi Pemahaman
Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengalaman kita dalam beragama. Ada empat indikator moderasi beragama, yaitu: komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi. Pemahamaan akan hal ini yang terus Kemenag injeksikan terhadap masyarakat dalam kerangka penguatan moderasi beragama.
Menag mengingatkan, alumni madrasah jangan sampai memiliki pemahaman keagamaan yang tidak moderat. Apalagi, sampai merasa hanya dirinya yang paling benar lalu menyalahkan pemahaman orang lain yang berbeda dengannya.
“Anak-anak ini penentu nasib masa depan bangsa. Cara mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan bangsa adalah dengan menjaga keragaman ini, mulai dari anak-anak kita,” pesan Menag.
Menag mengapresiasi Kepala Madrasah dan jajarannya atas capaian prestasi siswa madrasah yang terus berkembang. Namun, Menag juga mengingatkan bahwa prestasi yang diraih harus dibarengi dengan pemahaman dan sikap keagamaan siswa yang moderat.
“Meski prestasi setinggi langit, jika pemahaman keagaman siswanya tidak toleran, akan kita koreksi,” kata Menag mengingatkan para Kepala dan guru MAN IC yang hadir di Serpong dan mengikuti secara virtual.
“Saya yakin dan menaruh harapan para guru mampu mewujudkan itu. Semakin baik pemahaman keagamaan kita, maka semakin kita toleran dalam menyikapi perbedaan,” tandasnya.
Hadir, Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani, Direktur GTK Madrasah Muhammad Zain, Kakanwil Kemenag Banten Nanang Fathurahman, serta Plt Karo Humas, Data, dan Informasi Thobib Al Asyhar.