La Nyalla: Kalau Anarkis Terus, Status Tuan Rumah Bisa Dicabut
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti turut berkomentar terkait aksi kerusuhan suporter di Stadion Gelora Bung Tomo, pada 29 Oktober 2019 kemarin. Ia mengatakan jelang laga Piala Dunia U-20, suporter di Indonesia khususnya Surabaya harus berbenah.
"Sudahlah, suporter jangan bertindak anarkis lagi. Kita sedang dipantau FIFA, karena kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021," kata La Nyalla ketika berkunjung di Kantor Negara Grahadi, Jumat 1 November 2019.
La Nyalla menyebut, kerusuhan di Stadion Gelora Bung Tomo menjadi catatan FIFA. "Pihak FIFA dan AFC akan selalu memantau Indonesia. Karena itu, kita harus berhati-hati. Jangan sampai kerusuhan terulang lagi," kata dia.
Selain itu, kata pria yang pernah menjabat senagai Ketua Umun PSSI tahun 2015 hingga 2016, FIFA bisa saja mencabut pemilihan tuan rumah, kalau suporter tak baik.
"Kalau merasa tidak nyaman, akan berimbas tidak hanya di Surabaya, tapi Indonesia. Karena sewaktu-waktu, status tuan rumah bisa berpindah," ujar dia.
Meski begitu, La Nyalla menilai masih bisa diatasi. Apalagi di Surabaya kemarin juga tak sampai merusak banyak fasilitas stadion.
"Saya yakin masih bisa diatasi lah, apalagi kerusuhan itu masih sebatas biasa. Mudah-mudahan bisa diperbaiki dan Indonesia tetap jadi tuan rumah," ucap dia.
La Nyalla sangat mendukung Surabaya menjadi salah satu venue utama Piala Dunia U-20. Meski, harus bersaing dengan sembilan stadion lain.
"Saya sangat mendukung sebagai tuan rumah, cuma saya juga harap masyarakat pecinta sepak bola di Surabaya turut mensukseskan Piala Dunia U-20," katanya.