Pesan Kesejukan dan Perdamaian, Quraish Shihab di Akhir Ramadhan
"Kita bersama sebagai umat Islam dan sebagai bangsa kendati mazhab, agama, atau pandangan politik berbeda karena kita semua berketuhanan Yang Maha Esa," kata M Quraish Shihab.
Ustadz M Quraish Shihab menyampaikan pesan kesejukan pada akhir Ramadhan, menjelang Idul Fitri. Pakar Tafsir Al-Quran ini mengajak seluruh umat muslim untuk menjaga keberagaman.
"Kata fitri atau fitrah berarti asal kejadian, bawaan sejak lahir. Ia adalah naluri," kata Quraish.
Dijelaskan, Fitri berarti suci. Manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan bebas dari dosa. Fitrah juga berarti agama karena keberagaman mengantar manusia mempertahankan kesuciannya.
"Kita bersama sebagai umat Islam dan sebagai bangsa kendati mazhab, agama, atau pandangan politik berbeda karena kita semua berketuhanan Yang Maha Esa," katanya.
Quraish mengingatkan kembali ikrar sebagai satu bangsa, bahasa, dan tanah air yang Berbhinneka Tunggal Ika. Perbedaan keyakinan adalah hal wajar yang harus dihormati.
"Bahkan agama-agama tidak melarang kita berkelompok dan berbeda, yang dilarang adalah berkelompok dan berselisih."
Menurut dia, keragaman dan perbedaan adalah keniscayaan yang dikehendaki Allah untuk seluruh makhluk termasuk manusia. Seperti tertulis dalam Surah Almaidah 5:48.
Dia mengingatkan jati diri manusia yang berasal dari tanah. Tanah berbeda dengan api yang merupakan asal kejadian iblis. Karena itu, manusia hendaknya tidak menebar kebencian. "Sifat tanah stabil, tidak bergejolak seperti api. Tanah menumbuhkan, tidak membakar," ungkap Quraish.
Manusia seharusnya stabil, konsisten, tidak bergejolak, serta memberi manfaat dan andalan yang dibutuhkan bagi manusia lain.
"Saudara, jika tidak tertancap dalam hati manusia pasak yang berfungsi seperti fungsinya gunung pada bumi, hidup manusia akan oleng, kacau berantakan. Pasak itu adalah keyakinan ketuhanan yang Maha Esa, itulah salah satu sebab mengapa Idul Fitri disambut dengan takbir," jelas Quraish. (adi)