Pesan Hoaks Corona Bikin Resah, 5 Dokter Meninggal Sehari
Beredar pesan dalam aplikasi Whatsapp yang menyebutkan lima dokter meninggal dalam sehari. Selain itu, dalam pesan yang sama, disebutkan pula jika terdapat 11.876 kasus baru di Surabaya hari ini. Pesan hoaks tersebut bahkan membuat sejumlah dokter di Surabaya resah.
Ngopibareng.id menerima pesan tersebut dari sejumlah dokter di Surabaya, pada Senin, 16 November 2020.
"Breaking News. Indonesia berduka. Telah Berpulang," tulis pesan tersebut sambil menyebutkan lima nama dokter yang disebut meninggal selama 24 jam terakhir. Mereka antara lain, dokter Ananto Prasetya Hadi, dokter Fuad Mahfuzd, Sp. THT, Kol Ckm dokter Sjahruddin, Sp. THT-KL, dokter Oki Alfian bin H.Alamsyah, dan dokter Dharma Widya (Direktur RSUD Aceh Timur). "Dalam waktu 24 jam, Indonesia kehilangan lima dokter karena Covid-19. Sungguh kehilangan besar bagi bangsa Indonesia," tulis pesan tersebut
Setelah itu, pesan juga berisi jumlah infeksi harian di 17 wilayah di Jawa Timur. Di antaranya, Surabaya disebut memiliki kasus positif harian sebanyak 11.876, kemudian Banyuwangi 500 kasus, dan Jember 270 kasus. "Ngenes lihatnya. Kementerian kesehatan memperkirakan akan terjadi ledakan yang sangat luar biasa," tulis pesan tersebut.
Pesan Hoaks
Dari penelusuran Ngopibareng.id, diketahui lima nama dokter yang meninggal adalah benar. Sejumlah kliping berita di media massa online melaporkan tentang kabar duka tersebut. Namun kelimanya meninggal di bulan September, dua bulan yang lalu.
Sedangkan, jumlah infeksi harian yang muncul dalam pesan tersebut juga sulit dipercaya. Sebab, data dari Kementerian Kesehatan per Senin 16 November 2020, menyebut tambahan infeksi baru secara nasional sebanyak 3.535 kasus. Jauh lebih sedikit dibandingkan klaim yang menyebut tambahan kasus baru di Surabaya mencapai 11 ribu infeksi.
Surabaya sendiri, kini memiliki total kasus Covid-19 sebanyak 16 ribu, dilansir dari laman Info Covid-19 Jawa Timur. Di laman yang sama, diketahui pula jika Jawa Timur melaporkan kasus infeksi baru mencapai 258 kasus, per Senin 16 November 2020, dengan total infeksi mencapai 56.551 kasus.
Advertisement