Pesan Damai Ramadhan, Menag: Islam Agama Kasih Sayang
"Para mubalig itu mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi." Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta para ulama menyampaikan pesan-pesan perdamaian selama bulan Ramadan. "Mubalig dalam menyampaikan dakwah hendaknya mengedepankan sisi Islam yang penuh kasih sayang," katanya.
Lukman mengatakan penyiaran pesan damai itu penting, terutama akibat rangkaian aksi terorisme beberapa hari terakhir. Menurut dia, tindakan terorisme semacam itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan ajaran agama apa pun, termasuk Islam.
Lukman, yang juga politikus Partai Persatuan Pembangunan, menilai aksi teror adalah bentuk kesalahpahaman dalam beragama. Aksi teror, kata dia, juga bentuk eksploitasi agama untuk memecah belah kemajemukan masyarakat.
Sebab itu, Lukman menuturkan peristiwa teror itu menjadi tantangan para ulama agar semakin menyiarkan pesan-pesan kedamaian. Menurut dia, ulama harus mampu menjelaskan esensi agama Islam yang mengajarkan kedamaian serta kasih sayang antarmanusia.
Lukman menuturkan peristiwa teror itu juga menjadi bahan evaluasi di kementeriannya. Tujuannya, agar semakin aktif menjelaskan esensi agama Islam yang penuh kedamaian. "Maka kami harus bisa menegaskan bahwa hal itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan ajaran agama apa pun," ucapnya, dalam keterangan tertulis diterima ngopibareng.id, Sabtu (19/05/2018).
Penceramah Agama
Sebelumnya, Kementerian Agama merilis rekomendasi 200 nama mubalig atau penceramah Islam. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sebelumnya Kemenag menerima banyak pertanyaan dari masyarakat soal nama mubalig yang bisa mengisi kegiatan keagamaan.
“Selama ini, Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi muballigh oleh masyarakat. Belakangan, permintaan itu semakin meningkat, sehingga kami merasa perlu untuk merilis daftar nama muballigh,” kata Lukman Hakim Saifuddin.
Lukman mengatakan pada tahap awal, Kementerian Agama merilis 200 daftar nama muballig. Nama-nama tersebut menurut Lukman tidak sembarang muballigh, tapi hanya yang memenuhi tiga kriteria.
Kriteria tersebut, yaitu mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.
“Nama yang masuk memang harus memenuhi tiga kriteria itu. Namun, para mubalig yang belum masuk dalam daftar ini, bukan berarti tidak memenuhi tiga kriteria tersebut,” ujar Lukman.
Daftar nama-nama merupakan rilis awal yang dihimpun dari masukan tokoh agama, ormas keagamaan, dan tokoh masyarakat. Menurut Lukman jumlah daftar ini tentu akan terus bertambah seiring masukan dari berbagai pihak. "Artinya, data ini bersifat dinamis dan akan kami update secara resmi," sambungnya.
Menteri Agama Lukman Hakim berharap rilis daftar nama mubalig bisa memudahkan masyarakat dalam mengakses para penceramah yang mereka butuhkan. Dengan langkah ini Lukman berharap akan memperkuat upaya peningkatan kualitas kehidupan beragama sesuai misi Kementerian Agama. (adi)
Advertisement