Pesan Damai Dari Lamongan Untuk Papua
Dalam rangka memperingati HUT RI ke 74, Polres Lamongan menggelar pawai kebudayaan dengan tema kebhinekaan Lamongan bersama Papua, di Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Lamongan, Minggu 25 Agustus 2019.
Tema tersebut sengaja diangkat dalam pawai kebudayaan kali ini, karena melihat kebhinekaan di Indonesia yang akhir-akhir ini renggang talinya. Untuk itu, tema tersebut sengaja dibuat demi memberi pesan damai, merekatkan kembali pentingnya menjaga nilai-nilai kebhinekaan.
Turut hadir, Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung, Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono dan Kades Bakalanpule, Zamroni nampak mengikuti pawai budaya bertema kebhinekaan.
Feby mengaku sangat mencintai adat kebudayaan daerah lain. Dan salah satunya termasuk Papua yang manurut Feby sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
"Saya mencintai Papua, dan mereka Papua adalah saudara kami," terang Kapolres Lamongan, AKBP Feby Hutagalung.
Feby mengaku, Polri bersama TNI dan pemerintah akan menjamin keamanan dan kenyamanan warga Papua. Karena mereka adalah bagian dari bangsa Indonesia yang majemuk.
"Kami dari Polres, Kodim, dan Pemkab Lamongan telah melakukan koordinasi yang intinya siapa pun warga yang tinggal di Lamongan tidak perlu risau, karena kita menjamin keamanannya,” ungkapnya.
Papua merupakan salah satu bagian dari Indonesia, maka menjaga Papua sama halnya dengan menjaga Indonesia.
"Kepada seluruh saudara kami, baik yang berada di Papua, di Jawa dan diseluruh wilayah Indonesia. Kami menjamin apapun yang diperlukan, khususnya yang berkaitan dengan tugas TNI, polri dan pemerintah," ujarnya.
Bentuk kecintaaan Polri dan TNI terhadap Papua ini disampaikan dengan hadirnya dua institusi tersebut dalam pawai budaya yang menonjolkan kecintaan Bhineka Tunggal Eka, termasuk terhadap Papua.
“Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI) harus terus dijaga agar tidak terpecah-belah. Dan menjaga mencintai Papua sama dengan mencintai dan menjaga NKRI,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bakalan Pule, Zamroni mengatakan, pawai budaya yang diikuti masyarakat desa setempat, Polri, dan TNI tersebut merupakan rangkaian dalam peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Ternyata dalam pelaksanaannya, sebagian besar warga justru menggenakan pakaian adat Papua. Ini berarti warga Bakalan Pule yang terdiri dari 32 RT mencintai Papua,” kata Zamroni.
Menariknya, sebelum seluruh peserta pawai bergerak untuk long march, terlebih dahulu secara bersama, termasuk Kapolres dan Dandim Lamongan menari dan mendendangkan lagu sajojo dan maumere di depan Kantor Balai Desa, mereka berjoget lepas bareng masyarakat.
Kebahagiaan dibarengi rasa kebersamaan tanpa sedikitpun jurang pemisah terpancar di wajah semua peserta. Bersama warga Papua yang sudah menetap di Lamongan, Feby bersama Dandim 0812, larut dalam euforia pada pawai budaya tersebut.
Selain masyarakat desa setempat, warga Papua yang kebetulan tinggal di Lamongan, juga mengikuti acara pawai budaya yang semarak dalam bingkai kebhinekaan tersebut. Busana khas adat Papua pun dikenakan dalam moment Agustus tersebut.
Advertisement