Pesan BPOM Usai Setop Peredaran Cokelat Kinder Joy
Telur cokelat Kinder Joy menjadi salah satu camilan favorit anak-anak. Karena saat 'telur' dibuka akan berisi cokelat dan mainan. Belakangan, heboh produk Kinder Joy ditarik dari peredaran terkait dengan wabah Salmonella di Eropa.
Food Standard Agency (FSA) Inggris menerbitkan peringatan publik (Food Alert) terkait temuan Salmonella pada produk Kinder Surprise. Diduga menyebabkan 63 anak mengalami diare, demam, hingga kram perut.
Ada sembilan negara yang melaporkan kasus bakteri Salmonella usai mengonsumsi telur cokelat Kinder yakni Inggris, Prancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia, hingga Norwegia. Singapura belakangan ikut menarik produk telur cokelat Kinder dikaitkan dengan kehati-hatian.
Kinder Surprise di Eropa
Produk yang ditarik adalah produk cokelat merek Kinder Surprise dalam kemasan tunggal 20 gram dan kemasan isi tiga, masing-masing seberat 20 gram, dengan batas tanggal kedaluwarsa masing-masing produk sampai 7 Oktober 2022.
Untuk kehati-hatian, penarikan produk Kinder di Inggris diperluas dengan menambahkan beberapa varian, yaitu produk merek Kinder Surprise kemasan 100 gram, Kinder Mini Eggs kemasan 75 gram, Kinder Egg Hunt Kit kemasan 150 gram, dan Kinder Schokobons kemasan 200 gram dengan tanggal kedaluwarsa 20 April 2022 sampai 21 Agustus 2022.
Semua produk cokelat Kinder yang ditarik tersebut diproduksi oleh Ferrero N.V/S.A di Belgia. Sementara, produk Kiner yang beredar di Indonesia berasal dari India karena diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD.
Beda Produk Eropa dengan Indonesia
Merespons laporan tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberhentikan sementara peredaran Kinder Joy yang terdaftar di Indonesia. Adapun varian produk merek Kinder yang terdaftar di Badan POM antara lain Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls, berbeda dengan varian yang ditarik di Inggris.
Meskipun produk Kinder yang ditarik di Inggris bukan Kinder yang sama dengan yang beredar di Indonesia, BPOM tetap melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan random sampling dan menghentikan peredaran Kinder sementara di Indonesia.
"Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella. Badan POM mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku," demikian pernyataan resmi BPOM.
Pesan BPOM
BPOM berpesan jika masyarakat menemukan produk cokelat Kinder yang tak terdaftar, segera melapor. BPOM bakal terus melakukan pengawalan produk sebelum dan setelah beredar terkait dengan keamanan, mutu, dan gizi pangan.
"Jika masyarakat menemukan produk cokelat merek Kinder yang tidak terdaftar di Badan POM, agar melaporkan ke Badan POM melalui Contact Center HALOBPOM atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia," imbau BPOM.
Gejala Salmonella
Seseorang yang terkena cemaran bakteri Salmonella bisa mengalami keracunan makanan. Kelompok lansia, anak, dan yang memiliki imunitas tubuh lemah sangat berisiko.
Infeksi Salmonella biasanya mempengaruhi saluran usus dengan masa inkubasi sekitar beberapa jam hingga dua hari. Waspadai gejala Salmonella yang bisa muncul seperti berikut:
- Mual
- Muntah
- Kram perut
- Diare
- Demam
- Panas dingin
- Sakit kepala
- Darah dalam tinja