Perut Gunung
Jalan tol yang saya lewati ini pasti mahal sekali. Terowongannya saja 29 buah. Jembatannya lebih banyak lagi. Separo dari panjang jalan ini adalah jembatan dan terowongan. Begitu banyak ujung jembatan yang berupa terowongan. Atau ujung terowongannya langsung jembatan.
Jembatannya pun begitu banyak yang tinggi. Yang pilarnya sampai hampir 200 meter. Yang kalau difoto dari bawah pasti dramatik. Apalagi kalau kabut lagi tebal. Dulu banyak tempat berhenti. Untuk mengambil foto. Di celah-celah tebing. Kini tidak boleh lagi. Lokasi pemberhentian itu hanya cukup untuk tiga mobil. Bikin macet. Tidak sebanding dengan banyaknya yang ingin berhenti.
Mahalnya jalan ini juga karena posisinya yang di patahan bumi. Rawan gempa. Konstruksinya harus memperhitungkan gempa terbesar di situ. Yang pernah terjadi tahun 2013. Yang menghancurkan kawasan Jiu Zai Guo. Daerah wisata bintang lima. Yang sampai sekarang masih tertutup. Belum selesai dibangun kembali. Saya pun harus berhenti di kota Huang Long. Ketika tahun lalu ke Sichuan.
Xichang kini sudah jadi kota modern. Tidak ada lagi kampung lama suku Yi. Perumahannya sudah apartemen bertingkat. Kotanya tertata rapi. Dengan jalan-jalan lebar. Dengan trotoar lebar. Banyak ditanami pohon bunga JacaRanda. Sakura versi Xichang. Yang bunganya ungu.Yang hanya berbunga di musim Sakura. Selama dua minggu saja. (Lihat postingan instagram saya @dahlaniskan19).
Trotoar yang lebar itu juga dimanfaatkan untuk foto-foto prawedding. Salah satunya juga jadi bahan instagram saya. Kota Xichang sudah disiapkan jadi kota wisata. Menjadi rangkaian dalam satu kalung mutiara: Xichang-Lijiang-Shangrila. Beda provinsi tapi satu gugusan pegunungan Kun Lun. Sudah dilengkapi pula jalan tol ke semua rangkaian itu. Saya pernah merasakan sebelum adanya tol. Dari Lijiang ke Shangrila. Empat jam. Lewat lereng-lereng gunung. Sambil melihat pilar-pilar tinggi yang lagi dibangun. Gunung yang lagi dibor. Untuk rangkaian kalung tol mutiara itu. "Sebelum ada terowongan ini melingkari satu gunung ini saja perlu tiga jam," ujar sopir saya. Itu satu gunung. Bayangkan banyaknya gunung di sini. Tiongkok memang lagi "memandang ke barat". Kawasan yang masih tertinggal. Dibanding daerah timur dan tengah. Untuk mengejar target: tidak boleh lagi ada orang miskin. Di tahun 2024. Di akhir masa jabatan kedua presiden Xi Jinping. Tahun-tahun belakangan saya memang banyak ke daerah barat. Dengan satu tujuan: melihat bagaimana kemiskinan dihilangkan.(Dahlan Iskan)
Like
Advertisement