Perundingan Tertutup di Prancis, Israel Terus Gempur Gaza
Perundingan tertutup dihadiri oleh Israel, Mesir, Qatar dan juga CIA, berlangsung di Prancis di akhir pekan ini. Namun serangan gencar Israel terus dirasakan oleh 1,5 juta warga Palestina di Gaza.
Perundingan Tertutup
Dikutip dari The Guardian, perundingan melibatkan Kepala Intelijen Israel Mossad, David Barnea, kemudian Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel, juga kepala CIA William Burns dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani.
Utusan Israel disebutkan telah berangkat per Sabtu 24 Februari 2024 lalu. Hasil sementara menurut koran Haaretz "kemajuan penting telah dicapai" tanpa menyebutkan aspek khusus dari kemajuan itu.
Sedangkan perwakilan Hamas yang hadir sebagai pengamat menyebut "tak ada kemajuan dalam erundingan karena keras kepalanya PM Benjamin Netanyahu."
Perundingan itu membicarakan tentang agenda berhentinya serangan dengan dibebaskannya 136 tawanan tersisa oleh Hamas dan kelompok lainnya.
Pembicaraan juga membahas tentang dibebaskannya tahanan Palestina oleh Israel, dan diizinkannya bantuan masuk baik untuk warga sipil di Gaza juga tawanan Hamas.
Serangan di Gaza
Perundingan itu muncul di tengah serangan tanpa henti Israel di Rafah. Di mana sebanyak 1,5 juta warga Gaza berkumpul, setelah Israel mengahancurkan sebagian besar wilayah Gaza sejak di bagian utara.
Perundingan yang belum menemukan kata sepakat di sisi lain tak menghentikan upaya Israel menyerang lokasi pengungsian warga sipil Gaza.
Tak hanya tewas karena serangan Israel, warga Gaza juga terhimpit kelaparan. Al Jazeera melaporkan, bayi berusia dua bulan meninggal akibat kelaparan. Kini sebanyak 29.692 warga Gaza tewas dan sebanyak 69.879 orang terluka akibat serangan Israel per 7 Oktober 2024.