Perubahan Iklim Sumbang Rekor Gelombang Panas di Asia
Penelitian World Weather Atribution (WWA) menemukan jika perubahan iklim menyumbang gelombang panas yang terjadi di sejumlah negara Asia.
Di India, suhu mencapai 44 derajat Celsius di sejumlah wilayah, pertengahan April lalu. 11 orang meninggal dalam satu hari, di Mumbai. Begitu juga di Bangladesh, Dhaka mencatatkan suhu paling panas pada April lalu, selama 60 tahun terakhir.
Sedangkan di Tak, Thailand, suhu panas menyengat menyebabkan banyak warganya dirawat di rumah sakit. Dampak yang paling parah dirasakan oleh kelompok kelas menengah ke bawah. Dua kasus kematian dilaporkan di Thailand.
"Penelitian kami mendapati, jika perubahan iklim menyebabkan kelembaban gelombang panas 30 kali lebih mungkin muncul, dengan peningkatan suhu minimal 2 derajat Celsius, dibandingkan kondisi tanpa ada perubahan iklim," katanya dilansir dari Channel News Asia, Kamis 18 Mei 2023.
Bila pembuangan emisi gas tidak dihentikan, WWA percaya kondisi gelombang panas akan lebih sering muncul dan semakin parah.
WWA juga menyebut, bila penyebab perubahan iklim tak diatasi, gelombang panas bakal lebih sering muncul, sedikitnya setiap sekali dalam lima tahun, di India. Kondisi sebelumnya menyebut cuaca ekstrem muncul setiap satu abad sekali.
Sedangkan di Thailand dan Laos, gelombang panas ekstrem akan mungkin terjadi setiap 20 tahun sekali. Sedangkan sebelumnya, kondisi ini bisa muncul setiap dua abad sekali.