Pertunjukan Tari Payung Kreasi Rakit Beranyun di Rumdin Ganjar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan kejutan dari lima siswi SMP Negeri 1 Mempura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Senin 5 September 2022 sore. Rumah dinasnya di Puri Gedeh, Gajahmungkur, Kota Semarang, disulap menjadi panggung pertunjukan tari payung kreasi rakit beranyun oleh kelima siswi itu.
Lima penari itu adalah Zaskia Deca, Mutia Salsabil, Febi, Shila Dea, dan Putri. Siswi kelas 9 itu membawakan tari payung yang dikreasi dan dipadukan dengan tradisi tanah Melayu tentang munajat mengusir wabah penyakit.
"Iya, saya surprise aja tadi. Saya pikir kayak studi banding dari sekolah formal gitu, tapi ternyata ada delegasi seni. Anak-anak dari SMP di Siak ini lagi ikut pameran payung tapi sekaligus menampilkan karya seni yang diciptakan gurunya sendiri. Kemudian pertunjukannya dibikin dan sempat perform di rumdin (rumah dinas) saya," kata Ganjar Pranowo.
Petunjuk tari yang berlangsung selama lebih kurang 20 menit itu, Ganjar Pranowo kemudian berdialog dengan para penari dan rombongan dari Siak. Satu per satu anak menceritakan bagaimana senangnya mereka bisa tampil.
Mutia dan Deca menjelaskan bahwa tari yang dibawakan bersama tiga temannya itu terdiri dari bagian. Bagian awal adalah gambaran dari keriangan anak-anak yang bermain, menari zapin dan tari payung. Bagian kedua menggambarkan wabah yang menyerang membuat keriangan itu berubah menjadi kesedihan dan kesengsaraan.
Bagian ketiga menggambarkan bagaimana tradisi Melayu yang menjadi munajat atau doa menghilangkan wabah. Bagian ketiga inilah yang disebut dengan rakit beranyun.
"Nggak nyangka banget, luar biasa, karena tujuan awalnya di sini itu ada festin (festival Indonesia) di Solo. Kaget (bisa menari di rumah Ganjar). Pak Ganjar orangnya baik, asyik, ramah, kayak sefrekuensi, lucu. Tadi sempat ngobrol tentang budaya Melayu dan Jawa, serta kearifan lokal," ujar Deca bersama empat temannya.
Ganjar Pranowo mengatakan kelima pelajar dan rombongan dari Siak, Riau, itu merupakan tamu istimewa. Awalnya, Ganjar Pranowo tidak menyangka akan mendapat tontonan tari dan kesenian dari tanah Melayu. Ia juga merasa sangat senang karena anak-anak yang tampil benar-benar menarik karena keinginan dan kesenangan pada seni.
"Itu keren banget dan anak-anak ditanya senang nggak, mereka senang. Kalau ada musik saja mereka berdendang dan ingin menari. Artinya anak-anak ini penghayatannya luar biasa. Tentu saja ini jadi tamu istimewa saya karena baru pertama kali ini saya mendapatkan tamu anak-anak SMP dan guru-gurunya yang datang jauh-jauh untuk berbincang," ungkap Ganjar Pranowo.
Kejutan itu tidak hanya datang dari kelima penari. Tetapi juga dari Kepala SMP Negeri 1 Mempura Kabupaten Siak, Winda Harniati. Ia melantunkan sebuah syair yang dibuat khusus untuk Ganjar Pranowo. Syair itu berisi tentang sosok Ganjar yang menjadi pemimpin idaman karena ketegasan dan keramahannya.
Selain juga seorang seniwati, Winda ternyata seorang guru berprestasi yang mampu mengeluarkan bakat anak didiknya. Bahkan ia juga menginisiasi penulisan kumpulan syair dari guru dan siswa. Hebatnya lagi karya guru dan siswa itu sudah diterbitkan menjadi buku.
"Kepala sekolahnya ini seniwati gitu. Saya senang tadi dikasih buku (karya) dari guru dan siswanya. Lalu ada satu buku berisi tentang pendidikan karakter, spirit religiusitas, gotong royong, kebangsaan, dan integritas. Buku itu dijadikan pedoman di sekolah dan muncul dari pikiran anak-anak," jelasnya.