Pertunjukan Kethoprak, Jadi Media Dakwah yang Mencerahkan
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dahlan Rais menyambut hangat adanya Kethoprakan dalam kegiatan di lingkungan organisasi yang dipimpinnya.
“Saya kira ketoprakan cukup menarik dan ini memberikan pesan kepada kita semua bahwa media dakwah demikian luas. Barangkali akhir-akhir ini kita diarahkan diminta untuk memanfaatkan teknologi informasi namun beberapa hal cenderung melupakan media-media lama,” kata Dahlan, dalam keterangan Senin, 30 Desember 2019.
Maka, lanjutnya, dengan hadirnya kethoprakan mengingatkan kita semua kehadiran teknologi informasi untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tapi media lama barangkali lewat pertunjukan wayang, kethoprak, dan seni budaya lainnya juga jangan sampai kita lupakan.
Ia mengungkapkan hal itu, dalam kaitan acara milad Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang ke-61 bersamaan dengan Tabligh Akbar, Lauching Coutdown Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 yang berlangsung di GOR UMS, pada Sabtu 29 Desember 2019 malam.
Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Surakarta (BPH UMS) itu juga menguraikan, lewat pertunjukan Kethoprak kita disuguh oleh salah satu fragmen yang terkait dengan Al-Maun yang diajarkan KH Ahmad Dahlan.
“Maka kita menjadi ingat sebelum KH Ahmad Dahlan hadir dengan Al-Maunnya, sesunggugnhnya surat yang sama itu telah dibaca dan dihafal oleh jutaan manusia berabad-abad, tetapi ya hanya terhenti pada membaca, menghafal dan memahami artinya,” urainya.
Tetapi ditangan KH Ahmad Dahlan yang maksud tujuan Muhammadiyah dalam bahasa Indonesia dimaknai menyebarluaskan ajaran Islam yang berkemajuan, menyebarluaskan dakwah dan Islam berkemajuan itu tadjid.
“Maka, di tangan KH Ahmad Dahlan surat Al-Maun itu menghasilkan sesuatu yang belum ada sebelumnya yaitu hadirnya ratusan panti asuhan anak-anak yatim, hadirnya ratusan bahkan ribuan klinik dan rumah sakit milik Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” kata Dahlan.
Adapun kemajuan Muhammadiyah seperti yang diajarkan KH Ahmad Dahlan, kata Dahlan adalah bagaimana kita memahami Islam dengan baik dan sekaligus bagaimana membumikan Islam dalam kehidupan yang nyata yaitu berpihak kepada mereka yang lemah.