Pertumbuhan Pariwisata Samarinda Terus Digenjot dari Berbagai Lini
Pariwisata Samarinda, Kalimantan Timur, terus dibenahi. Kali ini, pembenahan diarahkan ke peningkatan sumber daya manusia. Caranya melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Tata Kelola Destinasi. Sasarannya Ekowisata Kota Samarinda.
Program Bimtek Peningkatan Tata Kelola Destinasi melalui Ekowisata Kota Samarinda digelar. Lokasinya di Hotel Aston, Samarinda, Kalimantan Timur. Pesertanya 60 orang. Mereka berasal dari berbagai latar pengelolaan destinasi. Namun, venue semuanya terpusat di Samarinda.
Bimtek diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Samarinda. Program ini mendapatkan support penuh dari Kementerian Pariwisata. Hadir dalam Bimtek Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaipudian hingga beragam stakeholder pariwisata di sana.
Pembukaan Bimtek dilakukan oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Regional II Reza Pahlevi. Acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat. Yaitu dari Reza kepada Walikota Samarinda yang diwakili Staff Ahli Bidang Pemerintahan Kalimantan Selatan Sucipto Wasis.
Penghargaan juga diterima oleh Kadispar Provinsi Kalimantan Timur Syafrudin Pernyata dan Kadispar Samarinda Mohammad Faisal.
Dalam sambutannya Walikota Samarinda yang diwakili Staff Ahli Bidang Pemerintahan Kalimantan Selatan Sucipto Wasis mengatakan, potensi besar dimiliki Samarinda.
“Samarinda sangatlah menarik. Menjadi miniatur Ibukota Jakarta. Ada berbagai suku yang tinggal di sini, meski mayoritasnya orang Jawa. Ada pepatah apabila datang ke Samarinda dan minum air sungai Mahakam, pasti akan kembali lagi” jelasnya.
“Seperti yang disampaikan bahwa potensi wisata di Samarinda Kalimantan Timur sangatlah banyak. Itu tergantung yang ada disini. Saya yakin disini banyak pakar wisata. Tinggal pengalaman empiris disinergikan menjadi bagaimana bentuk yang menarik sekali,” lanjut Sucipto.
Ditambahkannya, Samarinda juga memiliki bangunan dengan arsitektur terbaik. Spot ini layak jadi destinasi unggulan.
“Di sini juga ada Masjid Tua Shirathal Mustaqim yang merupakan suatu objek wisata religius, teman saya konglomerat dari Jakarta datang kesini. Kami akan support siapapun yang ingin menggali dan memajukan potensi pariwisata Samarinda,” imbuhnya lagi.
Di dalam salah satu sesi diskusi, Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian menegaskan pentingnya jaminan keamanan bagi pengelola perjalanan wisata. Untuk Kaltim pada umumnya, dan khususnya Samarinda.
“Mengenai pengelolaan perjalanan wisata maupun potensi kepariwisataan di daerah, perlu adanya pengakuan melalui hak cipta. Hal ini juga untuk produk tertentu perlu mencantumkan asal daerah produksi atau penciptanya,” terang Hetifah.
Dalam pengelolaan pariwisata, Hetifah menyebutkan perlunya Dinas Pariwisata menjamin semua kebijakan, anggaran, dan teknis penyelenggaraan sesuai kebutuhan.
Menurutnya, pengelola perjalanan wisata juga perlu mengajak pemangku kepentingan di daerah. Tujuannya untuk membuat penyusunan paket-paket perjalanan wisata sesuai dengan potensi daerah.
“Pemangku kepentingan di daerah harus menjamin semua kebijakan, anggaran, dan teknis penyelenggaraannya dapat berjalan,” sebut Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur tersebut.
Acara inti Bimtek diisi paparan oleh 5 narasumber. Ada Kadispar Provinsi Kalimantan Timur Syafrudin Pernyata. Ia menyampaikan paparan mengenai promosi dan pemasaran destinasi ekowisata. Kemudian, Hetifah yang menyampaikan paparannya Peran DPR RI dalam mendukung Pengembangan Destinasi Ekowisata.
Ada juga Vitria Ariani selaku Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Pedesaan dan Perkotaan dengan materi Pengembangan Destinasi Ekowisata berbasis masyarakat dan pedesaan.
Lalu, ada Purwanto S, mantan Direktur Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain. Ia menyampaikan mengenai Penguatan dan mensinergikan tata kelola Destinasi Ekowisata Terhadap Peningkatan Wisatawan. Terakhir paparan disampaikan oleh Akhmad Wijaya Ketua yayasan Bioma menyampaikan paparan Peluang dan tantangan Pengembangan Destinasi Ekoswisata di Samarinda.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman, mendukung pengembangan pariwisata di Samarinda.
“Samarinda itu sangat kaya akan nature. Pilihan destinasinya juga beragam. Dan pariwisata Samarinda memang sangat layak dikembangkan. Dibutuhkan SDM-SDM handal untuk membangunnya,” katanya.
Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan keberhasilan dan kemajuan pariwisata sangat ditentukan kepala daerah.
“Komitmen CEO daerah sangat diperlukan. Dalam hal ini bupati, walikota, atau gubernur. Komitmen CEO sangat menentukan keberhasilan pembangunan pariwisata. Karena merekalah yang menentukan kebijakan,” tuturnya. (*)
Advertisement