Pertumbuhan Ekonomi Malang Minus, Sutiaji: Lebih Baik dari Jatim
Perekonomian di Kota Malang mengalami kontraksi sebesar -2,26 persen. Data tersebut merupakan hasil rekapitulasi pertumbuhan ekonomi di Kota Malang selama periode 2020. Meski begitu kata Walikota Malang, Sutiaji, angka tersebut dinilai masih lebih baik dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur (Jatim).
“Pertumbuhan ekonomi 2020 tidak terkontraksi sedalam estimasi awal, yakni Kota Malang -2,26 persen dan Jawa Timur -2,39 persen. Sektor informasi dan komunikasi, jasa pendidikan, kesehatan, real estate serta keuangan dan asuransi terus tumbuh,” ujarnya pada Senin 22 November 2021.
Untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada 2021, ini kata Sutiaji, pihaknya akan mengandalkan sektor ekonomi kreatif. Salah satu yang dilakukan untuk terus menggenjot sektor tersebut ujar Sutiaji yakni dengan penyelenggaraan event hingga menumbuhkembangkan start-up.
“Ratusan kegiatan produktif diselenggarakan menumbuhkembangkan ekosistem kreatif, di antaranya Festival Mbois, pengembangan startup, dan lain sebagainya,” katanya.
Selain dari sektor ekonomi kreatif, jasa industri pariwisata juga akan terus didorong untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Malang pada periode 2021 ini. Salah satunya kata Sutiaji yakni terus mendorong sejumlah hotel dan restoran yang ada agar sertifikasi CHSE.
"Selain itu, pengembangan destinasi dan event seperti kampung tematik, kampung heritage, wisata kuliner, wisata edukasi dan inovasi, wisata taman tematik dan penyelenggaraan festival," ujarnya.
Sutiaji menambahkan, pihaknya juga terus mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada melalui pemberian kredit tanpa bunga. Serta pemasaran produk UMKM melalui e-commerce.
“Untuk fasilitasi pemasaran digital dengan berbagai platform marketplace dan pameran virtual dibangun kolaborasi dengan komunitas kreatif digital Kota Malang,” katanya.