BPS: Malang Mulai Bergeser dari Kota Industri Jadi Perdagangan
Pertumbuhan ekonomi di Kota Malang naik tipis dari tahun 2017 sebesar 5,69% menjadi 5,72% di tahun 2018. Kenaikan presentase tersebut disebabkan oleh peningkatan skala ekonomi meliputi tiga sektor, yaitu sektor riil, primer dan sekunder.
Sunaryo, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menuturkan dalam periode lima tahun terakhir, secara statistik menunjukkan bahwasannya pertumbuhan ekonomi Kota Malang terhitung landai.
"Namun, meski landai Sunaryo mengklaim jika pertumbuhan ekonomi di rata-rata Malang malah lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata Jawa Timur," kata Sunaryo.
Penyumbang pertumbuhan tertinggi ekonomi Kota Malang berasal dari sektor perdagangan dengan presentase 29,91% kemudian industri sebesar 25,38% dan konstruksi sebesar 12,73%.
Sunaryo menilai telah terjadi pergeseran ekonomi di Kota Malang. Jika sebelumnya pada 2014 sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar. Namun, pada tahun ini digantikan oleh sektor perdagangan.
Ini disebabkan oleh makin bertumbuhnya Kota Malang dari segi pelayanan jasa, dibandingkan sehingga sektor industri. Sektor industri malah mulai bergeser ke arah Kabupaten Malang. Alasannya, di Kabupaten Malang, masih tersedia lahan yang cukup luas untuk membangun pabrik dibandingkan di Kota Malang.
“Jadi untuk tahun 2018 ini perekonomian Kota Malang lebih mengarah kepada kegiatan jasa daripada konstruksi,” tutupnya (teo)
Advertisement