Pertumbuhan Ekonomi Jatim Triwulan II 2017
Surabaya: Bank Indonesia (BI) menyebutkan, perekonomian Jawa Timur pada triwulan II-2017 masih terjaga dengan pertumbuhan sebesar 5,03 persen (year on year (yoy), sedikit di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,01 persen (yoy).
Deputi Direktur Kantor Perwakilan (Kanwil) BI Jatim Taufik Saleh menambahkan, dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada periode tersebut ditopang oleh kinerja konsumsi swasta dan akselerasi net ekspor dalam negeri.
"Konsumsi Rumah tangga menguat dipengaruhi faktor seasonal Hari Besar Keagamaan," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/8).
Dilanjutkan, akselerasi net ekspor dalam negeri didorong oleh permintaan mitra dagang domestik Jawa Timur yang meningkat pada momen Ramadhan dan Lebaran di triwulan tersebut.
Adapun, lanjut dia, investasi pada triwulan II 2017 stabil didorong oleh masih berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan terjaganya realisasi investasi swasta.
Di sisi lain, kontraksi ekspor luar negeri dan penurunan konsumsi pemerintah mendorong perlambatan ekonomi Jawa Timur pada periode ini. "Kontraksi ekspor terutama didorong oleh penurunan ekspor emas," tuturnya.
Sementara itu, perlambatan konsumsi pemerintah didorong oleh rendahnya realisasi belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal. Pergeseran pencairan gaji ke-14 dan pembayaran sejumlah proyek ke semester II menjadi penyebab rendahnya realisasi belanja pemerintah.
Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur ditopang oleh kinerja sektor industri pengolahan dan sektor Perdagangan Besar & Eceran. Peningkatan permintaan domestik di momen Ramadhan dan Lebaran cukup mengakselerasi performa kedua sektor utama tersebut.
Sementara itu, perlambatan kinerja sektor pertanian dan sektor pertambangan menjadi penahan laju ekonomi Jawa Timur. Pelemahan kinerja sektor pertanian sejalan dengan berakhirnya panen raya komoditas pangan yang berlangsung di triwulan I 2017.
Selain itu, pergeseran puncak musim panen dari awal triwulan II di tahun 2017 menjadi akhir triwulan I 2017 menyebabkan produksi pertanian di triwulan II relatif rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Ke depan, Taufik memprediksi, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2017 diperkirakan stabil dan berpotensi meningkat pada kisaran 5,4-5,8 persen di tengah inflasi yang terjaga pada level 4±1 persen.
Hal ini didukung oleh peningkatan konsumsi swasta secara gradual, akselerasi konsumsi pemerintah, stabilnya investasi daerah, dan terjaganya ekspor luar negeri. (hrs)