Pertumbuhan Bibit Siklon, BMKG Prediksi Potensi Cuaca Buruk di Jatim
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari ke depan. Termasuk pada momen pergantian tahun.
Dari pantauan cuaca yang ada, saat ini terdapat suspect area gangguan tropis yang memiliki potensi pertumbuhan bibit siklon tropis di selatan NTB. "Ditinjau dari pergerakannya suspect area bergerak ke Timur NTB-Bali, bahkan ke Jatim," kata Arif Wiyono selaku Prakirawan BMKG Tanjung Perak, Surabaya, Minggu 29 Desember 2024.
Karena itu, ia menyebut ada potensi cuaca buruk yang dapat terjadi beberapa hari ke depan berupa peningkatan intensitas hujan, angin kencang, hingga peningkatan gelombang di perairan.
"Potensi cuaca buruk ini kami perkirakan bisa 3-5 hari ke depan bergantung dari trek yang dilalui oleh bibit siklon tersebut. Jika masih bertahan di area tersebut kemungkinan akan lebih lama, namun jika menuju daratan bibit siklon tersebut akan musnah," ujarnya.
Sementara itu, lebih rinci disampaikan oleh Arif Krisna selaku Prakirawan BMKG Juanda, pantauan terbaru saat ini suspect area berada di Samudra Hindia selatan NTB dengan kecepatan angin maksimum 5-10 knot (19 Km/jam) dengan tekanan minimum sekitar 1008 hPa.
Dari pengamatan 12 jam terakhir, menunjukkan adanya aktivitas awan konvektif di sekitar pusat sistem terutama di barat daya sistem. Dan saat ini masih menunjukkan aktivitas pertumbuhan.
Karena itu, ia menyebut suspect area ini memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca dan dampak langsung terhadap gelombang di wilayah Indonesia 29-30 Desember 2024.
Antara lain, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat dan dapat disertai angin kencang, kemudian tinggi gelombang dapat mencapai 1,25 m hingga 2,5 m (di wilayah selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumba, kemudian Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Sawu, dan Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan).
Serta tinggi gelombang 2,5 m hingga 4 m di Samudera Hindia selatan Jatim hingga NTB. "Untuk potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi di Jatim. Apalagi, saat ini di Jatim diprakirakan terjadi gangguan atmosfer Rossby dan gelomang low yang berpotensi terjadi peningkatan intensitas curah hujan," ujar Arif.
Selain itu, lanjutnya nilai Outgoing Longwafe Radiation (OLR) negatif membuat tutup awan di Jatim banyak. "Diprakirakan akan terjadi peningkatan kecepatan rata-rata angin," ujarnya.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu, khususnya bagi masyarakat yang berada di tempat wisata yang berpotensi longsor, banjir. "Untuk di perairan selatan, diimbau untuk kapal nelayan kecil tidak berlayar dulu mengingat tinggi gelombang Selatan Jatim dalam kategori sedang dan tinggi," pungkasnya.
Advertisement