Pertiwi Jatim Beri Bantuan 1.000 APD kepada Muslimat NU Surabaya
Ketua Pertiwi Indonesia Jawa Timur, Lita Machfud Arifin, menyampaikan bantuan sebanyak 1.000 Alat Pelindung Diri (APD) kepada Pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya di RSI Jemursari, Surabaya, Senin 21 September 2020.
Lita menyampaikan, bantuan ini sengaja diberikan sebagai bentuk kepedulian dari Pertiwi Indonesia terhadap kesehatan pada tenaga kesehatan dalam rangka memberi layanan perawatan terhadap pasien yang terpapar virus corona atau Covid-19 di Surabaya.
Mengingat jumlah nakes yang terpapar dan meninggal terbanyak berada di Kota Pahlawan. Ditambah, dengan penambahan jumlah pasien Covid-19 setiap harinya yang masih tinggi.
"Saya selaku Ketua Pertiwi Indonesia Jatim, kami serahkan bantuan 1.000 APD ke Ketua Muslimat Surabaya. Kami persilahkan beliau memberi bantuan ke RS naungan muslimat NU. Ini memang kesekian kali Pertiwi Jatim beri bantuan pada nakes di RS karena Pertiwi Indonesia memiliki misi membantu pengembangan bidang kesehatan dan pendidikan," kata istri bakal calon Walikota Surabaya, Machud Arifin itu.
Sementara itu, Ketua Muslimat NU Surabaya, Lilik Fadilah menyampaikan apresiasinya atas kepedulian dari Lita Machfud Arifin.
"Saya mengucapkan ribuan terima kasih yang dipercayakan pada Muslimat membagi ke rs dan klinik yang dikelola Muslimat. Milik kita ada 3 rs yaitu RSI Ahmad Yani, RSI Jemursari, dan RSI Darus Syifa, dan ada satu klinik," ungkapnya.
Lilik Fadilah mengaku bantuan APD ini sangat dibutuhkan oleh nakes di RS yang berada dalam naungan NU karena beberapa RS NU menjadi rujukan penanganan Covid-19.
"Bantuan ini dibutuhkan karena masa pandemi seperti ini. Saya gatau (Bantuan) dari Pemkot, tapi baru kali ini kita (Muslimat) teirma APD. Kita hanya pernah dapat masker tapi kalau APD lengkap belum," akunya.
Senada dengan Lilik Fadilah, Direktur Utama RSI Ahmad Yani, dr Samsul Arifin menyampaikan apresiasinya karena bantuan APD sangat dibutuhkan oleh para nakes.
"Alhamdulillah ini bisa membantu nakes kita karena kebetulan APD kira menipis karena saat ini ada 80 pasien. Sedangkan setiap harinya kita butuh 40-80 APD," ujar Lilik Fadilah.
Ia mengaku, akhir-akhir ini tidak mendapat bantuan APD dari Pemkot Surabaya padahal itu sangat dibutuhkan untuk melindungi nakes yang berada di garda terdepan. Pemkot terakhir seingatnya hanya memberi bantuan 1 unit ventilator.
"Dulu sering ya tapi ini sudah lama gak dapat, terakhir cuma dapat ventilator satu, kemudian lima ventilator dari provinsi. Kalau APD belum dari Surabaya," pungkas Lilik Fadilah.
Advertisement