Pertengahan Puasa Pasar Takjil di Kota Malang Sepi Pengunjung
Memasuki pertengahan ibadah puasa pada Ramadhan 1442 Hijriyah, pasar takjil di Jalan Terusan Surabaya, Kota Malang mulai sepi pengunjung. Seperti yang dialami oleh salah satu penjual es campur, Muhammad Ali Mansyur yang mengatakan bahwa, pada awal puasa ia bisa menjual sekitar 800 gelas es per harinya.
“Kalau hari-hari pertama itu laku keras. Bahkan bisa jual sampai 800 gelas es. Kalau sudah masuk pertengahan puasa gini bisa sampai 300 hingga 350 gelas,” ujarnya pada Sabtu 1 Mei 2021.
Ketika awal puasa kata Mansyur semua es jualannya ludes habis terjual. Mansyur menjual es campur dengan beberapa varian rasa mulai alpukat, bubble gum hingga blewah.
“Makin dekat lebaran, pengunjungnya makin berkurang. Apalagi sekarang mahasiswa ada di rumah semua,” katanya.
Satu gelas es campur milik Mansyur dibanderol dengan harga Rp5 ribu untuk semua varian rasa. Jika tidak ada pandemi Covid-19 dan mahasiswa datang kembali ke Kota Malang ujar Mansyur kemungkinan minuman miliknya bisa terjual di atas 350 gelas.
“Tapi kan rezeki sudah ada yang ngatur. Kami syukuri saja. Saya jualan di pasar takjil ini sudah empat tahun,” ujarnya.
Hal yang sama dirasakan oleh penjual pentol korea di pasar takjil Kota Malang, Sri Mulyani yang mengatakan bahwa jumlah pembeli pada masa pandemi ini menurun.
“Biasanya yang suka jajanan seperti ini (pentol korea) kan mahasiswa. Sekarang ini mahasiswanya kuliah online,” katanya.
Dalam satu hari kata Sri, ia bisa menjual sebanyak 400 tusuk pentol korea. Sebelum pandemi Covid-19 saat momen ibadah puasa seperti saat ini, Sri bisa menjual dua kali lipatnya.
“Selain di pasar takjil saya biasanya jualan di sekitar Jalan Veteran di depan Vokasi Universitas Brawijaya (UB),” ujarnya.
Untuk diketahui Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sudah mengizinkan pasar takjir beroperasi di Bulan Ramadhan 1442 Hijriyah. Izin tersebut tertuang dalam Surat Edaran Walikota Malang, Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan di Bulan Ramadhan.