Pertemuannya dengan Prabowo-Sandiaga Diplintir, SAS Komplain
Pasca pertemuan dengan pasangan calon presiden dan wakilnya, Prabowo-Sandiaga Uno di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beberapa waktu lalu, Said Agil Siradj (SAS) Institute menemukan beberapa pemberitaan yang tidak benar, bahkan mengarah pada ketidakjujuran dan manipulasi. Pemberitaan yang dianggap tendensius ini sangat merugikan nama baik KH. Said Aqil Siroj dan bisa menimbulkan perpecahan warga NU.
Imadadun Rahmat, Direktur SAS Institute menyatakan bahwa pernyataan yang disampaikan KH. Said Aqil Siroj tidak ada satu pun yang bisa diartikan sebagai dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Dia juga menganggap telah terjadi manipulasi terhadap pernyataan dukungan kepada pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo-Hatta pada Pemilu 2014, seolah-olah merupakan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga Uno.
"KH. Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum PBNU tidak mendukung pasangan calon Prabowo-Sandi. Sebagai pribadi, KH. Said Aqil Siroj juga memiliki hak konstitusional untuk menentukan dukungannya kepada KH. Ma'ruf Amin sebagai sesama ulama dan sesama tokoh NU," ujar Imadadun Rahmat.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga NU untuk tidak terpengaruh berita bohong yang mengarah pada upaya membenturkan antara KH. Said Aqil Siroj dengan KH. Ma'ruf Amin yang bisa mengarah pada perpecahan dalam keluarga besar Kaum Nahdliyyin.
SAS juga menyerukan kepada media tertentu yang melakukan manipulasi pemberitaan untuk mencabutnya dan merevisinya dengan berita yang benar. Dia juga meminta kepada Dewan Pers untuk menjalankan tugas dan wewenangnya menyangkut pelanggaran Kode Etik Jurnalistik. (amr)
Advertisement