Pertemuan Majelis Ulama Nusantara Digelar di Malaysia
Belum lama ini, Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar, mendapat undangan istimewa. Dalam pertemuan para ulama Ahlussunnah Waljamaah se-Nusantara, digelar di Kuala Lumpur Malaysia. Dihadiri, selain dari Indonesia dan Malaysia, ada dari Filipina, Singapura dan Thailand.
"Jangan dikira percetakan Al-Quran terbesar cuma di Madinah, ternyata ada di Asia, yakni Negeri Jiran kita, Malaysia. Dari Bandara KLIA kami langsung dibawa ke Yayasan Restu Nasyr Al-Quran. Sudah 30 tahun bergerak di bidang penerbitan dan percetakan Al-Quran dengan berbagai corak khas Melayu.
"Selepas Maghrib kami pun ke majlis ilmu Syekh Afif Al-Jilani, keturunan Kanjeng Syekh Abdul Qadir Al-Jilani. Beliau menjelaskan dalam Bahasa Inggris," tutur Ustadz Ma'ruf Khozin, Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur, tentang pengalamannya ke Malaysia, belum lama ini.
Gus Latif dawuh: "Saya setengah faham dengan penjelasan beliau". Saya nimpali sekalian: "Saya setengah tidak faham, Gus".
Setelah sesi makan malam, rombongan kami mendapat keberkahan didoakan beliau. Sampai di Negeri Melaka pada pertengahan malam.
Majlis Ulama Nusantara
Meski sekejap bermujalasah denganItu berjilbab hijau ternyata Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina. para Habaib dan ulama namun cucuran ilmu begitu deras mengalir.
Di antaranya yang disampaikan oleh Rais Am PBNU KH Miftahul Akhyar menggambarkan Ukhuwah Islamiah yang ada di dalam Al-Qur'an adalah ikhlas mengalah untuk saudaranya:
ﻭَﻳُﺆْﺛِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻠﻰ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ ﻭَﻟَﻮْ ﻛﺎﻥَ ﺑِﻬِﻢْ ﺧﺼﺎﺻﺔ
(Al-Ĥashr: 9) "... dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan."
Kita tinggal introspeksi diri pernahkah kita mengalah kepentingan pribadi untuk saudara yang lain?
Habib Hadi dari Pasuruan juga menyampaikan pesan dalam sebuah kertas yang diyakini ditulis oleh Habib Umar bin Hafidz:
العلماء إذا عجزوا عن التعاون بينهم فاصلاح الأمة أعجز
"Jika para ulama saja lemah dalam usaha tolong menolong di antara sesama ulama, maka untuk memperbaiki umat akan semakin lemah".