Pertemuan Jokowi - Cak Imin, Ini Analisa Pengamat
Publik kini tengah ramai membicarakan Presiden Joko Widodo yang mengajak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau akrab dipanggil Cak Imin meresmikan KA Bandara.
Cak Imin yang mengenakan kemeja batik selalu berada di samping Presiden Jokowi yang mamakai kaus berwarna maroon, saat peresmian Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, Selasa, 2 Januari 2018.
Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Ucu Martanto menilai hal itu bisa saja mengisaratkan sesuatu.
"Bisa dibaca, pasti ada maksud, karena tidak sembarangan orang bisa duduk di sebelah presiden, karena disitu ada simbol tertentu," ujar Ucu saat, saat berbincang dengan ngopibareng.id, Selasa 2 Desember 2017.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi menyebutkan kehadiran Cak Imin dalam acara itu memang sengaja direncanakannya sejak awal.
Wartawan pun sempat menanyakan apakah pertemuan itu membahas masalah politik, Presiden Jokowi mempersilahkan wartawan bertanya kepada Cak Imin.
"Bisa saja itu berkaitan dengan PKB, atau kepentingan pilpres mendatang, atau juga lebih dari itu," kata Ucu.
Ucu menilai, masih terlalu dini bila pertemuan keduannya dikaitkan dengan pencalonan Cak Imin sebagai Cawapres. Menurutnya, hal ini bisa juga dikaitkan dengan langkah politik kedua pihak pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 mendatang.
"Itu juga tak hanya di level nasional, bisa juga dilevel provinsi misalnya, arah Pilkada, misalnya di Jawa Timur" ujarnya.
Petemuan kedua tokoh ini, menurut Ucu, bisa saja mengisaratkan tentang komunikasi keduanya, menyoal Pilkada di Jatim nanti.
"Mungkin bisa juga untuk memastikan, bahwa Pilkada Jatim nanti menghasilkan pemimpin daerah 'mendukung' program-program Jokowi," ujarnya.
Alasannya, beber Ucu, karena Jawa Timur ini memberi gambaran betapa potensialnya suara yang dapat dirangkul dalam relasi NU-PKB ini di Jatim.
"Jawa Timur itu punya pemilih yang besar, basisnya NU-PKB yang selama ini konsisten untuk pendukung Jokowi. Kalau seandainya jawa timur yang menang nanti bukan calon yang diusung oleh PKB, itu akan merepotkan di pilpres nanti," ujarnya. (frd)