Pertemuan IMF-World Bank Berpengaruh bagi Warga NU? Ini Pesan HPN
Pertemuan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali membuka peluang opsi pendanaan bunga murah bagi para pengusaha Nahdliyin yang bisa berdampak pada ekonomi warga NU.
Salah satunya, bersama KADIN Indonesia dan Bappenas, Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) sedang mendorong fasilitas pendanaan murah (suku bunga hampir setengah dari suku perbankan di Indonesia) untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (mikro hydro, biomassa, tenaga surya, dan lain-lain).
Demikian ditegaskan Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Abdul Kholik. “Kita tahu, European International Bank (EIB) sudah menyatakan minat untuk mendanai. Jika ini berhasil akan menjadi pilot untuk proyek-proyek lainnya bagi para pengusaha NU,” terang Kholik pada ngopibareng.id, Sabtu 13 Oktober.
“Banyak fasilitas pembiayaan (bunga murah, grant) untuk isu-isu eksotis tertentu yang dapat diakses. Isu eksotis kita punya banyak, tinggal bagaimana para pengusaha NU mengonsolidasikan dan meningkatkan kemampuan diri agar dapat mengakses,” kata Abdul Kholik.
Adapun manfaat pertemuan IMF-World Bank yang dihadiri 34.220, baik delegasi maupun non-delegasi dari 189 negara untuk warga NU, Kholik tidak menjelaskan lebih jauh.
Namun, lanjutnya, sejumlah manfaat bagi pengusaha Nahdliyin dan program pemberdayaan warga NU bisa diakses dalam pertemuan tersebut.
“Banyak fasilitas pembiayaan (bunga murah, grant) untuk isu-isu eksotis tertentu yang dapat diakses. Isu eksotis kita punya banyak, tinggal bagaimana para pengusaha NU mengonsolidasikan dan meningkatkan kemampuan diri agar dapat mengakses,” ucap Kholik.
Ia menegaskan, HPN hadir dalam kapasitas sebagai CSO (Civil Society Organization) untuk mengamati isu-isu apa yang menarik perhatian dunia untuk dibantu. Pertemuan ini diharapkan dapat membantu pemahaman HPN terhadap isu-isu yang dapat HPN dorong untuk mendapat pembiayaan.
“Sekaligus berkenalan dan membuka akses dengan lembaga-lembaga keuangan dunia. Dua yang menjadi target adalah European International Bank yang memiliki keinginan membantu program listrik dengan energi terbarukan, dan membangun kontak dengan Islamic Development Bank (IDB),” jelasnya. (adi)