Pertempuran Koalisi Arab vs Houti, Krisis Yaman Makin Buruk
Pesawat tempur koalisi melakukan 32 serangan udara dan menghancurkan 18 kendaraan militer Houthi. Koalisi Arab yang mendukung pemerintah Yaman pada Rabu 3 November 2021 mengumumkan 145 Houthi tewas dalam 24 jam terakhir di luar kota Marib, Yaman.
Dalam pertempuran berdarah antara pasukan pemerintah dan pemberontak yang didukung Iran terus berkecamuk.
Pesawat-pesawat tempur koalisi melakukan 32 serangan udara dan menghancurkan 18 kendaraan militer Houthi, kata koalisi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Saudi Press Agency dan dikutip Arabnews.com.
Kelompok badan bantuan internasional yang beroperasi di Yaman pada hari Rabu memperingatkan krisis kemanusiaan yang akan datang di Provinsi Marib dan provinsi tetangga ketika ribuan orang meninggalkan rumah dan kamp pengungsian karena meningkatnya pertempuran.
Memindahkan Pengungsi
“Dengan berlanjutnya konflik di dalam dan sekitar Marib, jumlah pengungsi berisiko dipindahkan ke provinsi tetangga yang sudah terhuyung-huyung akibat dampak konflik tujuh tahun,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.
Mereka mendesak donor internasional untuk mempercepat dana bagi program kemanusiaan di Yaman yang dilanda perang.
Organisasi tersebut termasuk ACTED, CARE, Dewan Pengungsi Denmark, Kemanusiaan dan Inklusi, Handicap International, INTERSOS, Lutheran World Relief, Médecins du Monde, Mercy Corps, Dewan Pengungsi Norwegia, Oxfam, Aksi Kemanusiaan Polandia, Save the Children, dan ZOA.
Pada bulan Oktober, badan-badan tersebut mencatat 119 korban sipil di Marib, termasuk serangan Houthi terhadap sebuah sekolah agama di Al-Amud Marib yang menewaskan dan melukai 29 orang pada hari Ahad. Jumlah itu meningkat 230 persen yang tercatat dalam satu bulan di Provinsi Marib.
“Kebutuhan kemanusiaan di Kota Marib jauh melampaui kapasitas kemanusiaan saat ini di lapangan,” kata organisasi tersebut.
“Kota ini menampung kamp-kamp pengungsi internal yang padat, layanan publik dan sistem perawatan kesehatan yang berlebihan, infrastruktur kota yang rapuh, dan komunitas yang semakin rentan.”
Erin Hutchinson, direkturDewan Pengungsi Norwegia di Yaman, juga mengimbau untuk menyelamatkan ribuan warga sipil yang terperangkap di lokasi titik api di Marib yang kehilangan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa.
“Beberapa warga sipil Yaman yang paling rentan di Marib sekarang terputus dari bantuan penyelamatan jiwa. Jumlah korban sipil di Marib, termasuk anak-anak, mencapai rekor tertinggi,” kata Hutchinson.
Advertisement