Pertanyaan di Alam Kubur Pakai Bahasa Apa? Ini Penjelasannya
Belum ditemukan dalil secara pasti dalam masalah ini. Sehingga para ulama berbeda pendapat menjadi tiga golongan pendapat. Ada yang mengatakan pakai bahasa Suryani, bahasa Arab dan sesuai bahasa kita.
Berikut penjelasan Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthi:
ﻭﻗﻊ ﻓﻲ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﺷﻴﺦ اﻹﺳﻼﻡ ﻋﻠﻢ اﻟﺪﻳﻦ اﻟﺒﻠﻘﻴﻨﻲ ﺃﻥ اﻟﻤﻴﺖ ﻳﺠﻴﺐ اﻟﺴﺆاﻝ ﻓﻲ اﻟﻘﺒﺮ ﺑﺎﻟﺴﺮﻳﺎﻧﻴﺔ ﻭﻟﻢ ﺃﻗﻒ ﻟﺬﻟﻚ ﻋﻠﻰ ﻣﺴﺘﻨﺪ ﻭﺳﺌﻞ اﻟﺤﺎﻓﻆ ﺇﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ ﻓﻘﺎﻝ ﻇﺎﻫﺮ اﻟﺤﺪﻳﺚ ﺃﻧﻪ ﺑﺎﻟﻌﺮﺑﻲ ﻗﺎﻝ ﻭﻳﺤﺘﻤﻞ ﻣﻊ ﺫﻟﻚ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺧﻄﺎﺏ ﻛﻞ ﺃﺣﺪ ﺑﻠﺴﺎﻧﻪ
Dalam kitab Fatawa Guru kami, Al Bulqini, dijelaskan bahwa mayit akan menjawab pertanyaan di alam kubur dengan bahasa Suryani. Tapi saya tidak menemukan dalilnya. Al-Hafidz Ibnu Hajar ditanya soal itu dan menjawab bahwa zahir hadis adalah dengan bahasa Arab. Boleh jadi pertanyaan-jawaban itu sesuai dengan bahasanya mayit (Syarh As-Shudur, 147)
"Walaupun ada diantara kita yang belum bisa Bahasa Arab jangan khawatir tidak bisa jawab, sebab jawabannya sudah dibocorkan oleh Pak Modin saat Talqin. Makanya lebih enak jadi warga NU. Tetap dirawat meski sudah meninggal," tutur Ustadz Ma'ruf Khozin, berseloroh.
Ngaji Kitab Hujjah Aswaja Bab Siksa Kubur
Ustadz Ma'ruf Khozin, tetap melanjutkan kajian Kitab Hujjah Ahlissunah wal Jamaah karya Rais Am PBNU, KH Ali Maksum. Kali ini sampai pada Bab Nikmat dan Siksa Kubur.
Bagi kita Ahlissunah wal Jamaah meyakini adanya siksa kubur. Namun ada sebagian kecil dari umat Islam yang tidak percaya dengan siksa kubur (tidak perlu saya sebut kelompoknya). Mereka berdalil bahwa siksa kubur tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an. Haditsnya pun diriwayatkan perorangan. Nanti kita ulas masing-masing argumennya.
Uniknya, mereka yang tidak percaya dengan siksa kubur justru pakai ayat yang terdapat dalam Surat Yasin yang jadi bacaan warga NU tiap Tahlilan, yaitu:
قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَن بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ ۗ
"Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?".(Yā-Sīn:52)
Jadi menurut mereka di alam kubur tidak ada siksa, tapi seperti tempat tidur yang tiba-tiba dibangunkan pas hari Hari Kiamat.
Advertisement