Pertandingan Persebaya Terlalu Malam, Bonek Kritik PSSI
Suporter Persebaya Surabaya atau yang disapa Bonek, kecewa dengan PSSI lantaran pertandingan Liga 1 masih digelar pada malam hari. Padahal banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
“Kami sangat kecewa kalau memang PSSI masih kekeh dengan Persebaya main jam 20.30 WIB,” kata perwakilan Bonek, Husain Gozali, ketika dikonfirmasi, Minggu, 7 Agustus 2022.
Pria yang akrab dipanggil Cak Cong tersebut mengatakan, pertandingan yang dihelat pada malam hari tersebut menyebabkan banyak dampak buruk. Salah satunya bagi tim itu sendiri. “Banyak faktor yang mempengaruhi kekecewaan itu, di antaranya tim atau klub yang terdampak ke income-nya (pemasukannya) yang berkurang,” jelasnya.
Dampak tersebut, kata Cak Cong, terlihat dalam pertandingan terakhir Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Saat itu, bangku penonton tampak hanya sedikit terisi.
Sepinya penonton yang hadir, menurut Cak Cong, lantaran pertandingan yang terlalu malam. Dengan demikian, suporter berpikir panjang karena besok harus bekerja maupun bersekolah. “Kalau sampai pulang dini hari, besoknya kerja atau ada yang sekolah kan waktu mereka juga gak mungkin dikorbankan,” ucapnya.
Sedangkan, lanjut dia, laga di malam hari juga memiliki dampak buruk pemain yang berlaga di lapangan. Mereka menjadi memiliki masa pemulihan yang lebih sedikit lantaran pulang lebih larut. “Terus recovery pemain yang minim karena terlalu pulang dini hari, besoknya kan haru latihan. Kan istirahatnya kurang,” ujar dia.
Cak Cong mengungkapkan, keluhan tersebut bukan hanya disuarakan untuk Persebaya dan Bonek saja. Namun juga seluruh suporter di Indonesia yang daerahnya ikut berkompetisi di Liga 1.
“Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan bersama. Sebetulnya, ini bukan khusus untuk Persebaya tetapi kami menyuarakan untuk kebaikan sepak bola kami,” tutupnya.
Perlu diketahui, dalam laga terakhir Persebaya melawan Persita Tangerang yang digelar di Stadion GBT, tribun penonton tampak sepi. Hanya beberapa gate yang dipenuhi oleh kelompok suporter.