Pertamina Jawab Adanya Isu Kelangkaan Elpiji Melon di Malang
Pertamina Patra Niaga Regional Jatim-Bali-Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menjawab isu kelangkaan tabung elpiji tabung tiga kilogram pada beberapa daerah di Jawa Timur. Beberapa di antaranya yaitu Kabupaten Ngajuk dan Kota Malang.
Pertamina Patra Niaga Regional JatimBalinusra menyatakan bahwa sejumlah keluhan yang diterima dari masyarakat kelangkaan elpiji tabung tiga kilogram dialami pada tingkat pengecer bukan pada tingkat pangkalan atau agen resmi.
Maka dari itu Area Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan bahwa ini adalah kewenangan dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk bisa menertibkan dan mengawasi peredaran elpiji pada tingkat pengecer.
“Cara paling gampang adalah membeli di pangkalan resmi Pertamina atau SPBU terdekat agar mendapatkan stok yang selalu tersedia,” ujarnya pada Rabu 21 Januari 2023.
Ahad mengatakan bahwa distribusi elpiji tabung tiga kilogram ke sejumlah pangkalan tetap berjalan normal. Stok elpiji ke 39.931 pangkalan di Jawa Timur mencapai 24.377 metrik ton dengan konsumsi harian mencapai 4.673 metrik ton.
“Pangkalan elpiji berfungsi melayani konsumen pada tingkat akhir yaitu pengguna secara langsung. Analogi pangkalan dan pengecer adalah seperti SPBU dan penjual bensin eceran,” katanya.
Sehingga kata Ahad, Pertamina Patra Niaga menyarankan agar masyarakat bisa langsung membeli elpiji tabung tiga kilogram ke pangkalan resmi karena tidak ada pengurangan stok yang selama ini dilakukan.
“Pertamina sejak tahun 2017 memiliki program One Village One Outlet (OVOO) elpiji yang capaiannya sudah sejak lama mencapai 100 persen untuk Jawa Timur,” ujarnya.
Kabag Perekonomian, Infrastruktur dan SDA Kota Malang, Eny Handayani mengatakan bahwa dari hasil sidak beberapa waktu lalu. Memang tidak ditemukan adanya kelangkaan elpiji tiga kilogram pada tingkat pangkalan resmi.
“Kami sudah melihat di dua pangkalan, di daerah Kasin dan Mergan. Dua-duanya terpantau cukup aman, tidak ada kelangkaan elpiji tiga kilogram,” katanya.
Kelangkaan terjadi kata Eny, pada tingkat pengecer yang pada saat sidak ditemukan adanya usaha kuliner dengan skala besar menggunakan elpiji tiga kilogram bersubsidi untuk kegiatan bisnis mereka.
“Dalam sidak kemarin juga ditemukan beberapa usaha kuliner yang terpantau menggunakan elpiji tiga kilogram. Kami bersama Pertamina langsung memberi imbauan untuk mengganti penggunaan gas bersubsidi tersebut,” ujarnya.