Pertamina Jatim Buka Suara Soal Kelangkaan LPG 3Kg
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyebut jika stok LPG di Jawa Timur aman. Ia juga meminta agar pembeli langsung membeli LPG di pangkalan, sebagai outlet terakhir penjualan gas bersubsidi itu.
Stok disebut aman sebab kebutuhan sehari-hari Jawa Timur mencapai 1.515.000 tabung per hari, dengan stok yang dimilikinya sebesar 26.314 MT atau sebesar 8,7 juta tabung per hari.
Menurutnya memang terjadi peningkatan konsumsi LPG, sejak libur Idul Adha berlanjut dengan sejumlah libur panjang. Namun peningkatan hanya sebesar dua persen, sehingga tidak mengancam stok yang ada.
Ia juga melakukan sidak bersama pemda dan mengimbau agar konsumen yang tidak berhak menggunakan LPG 3kg, berhenti mengonsumsinya. "Kami melakukan sidak bersama serta menyuruh pengecer atau konsumen yang tidak berhak, untuk mengganti dengan Bright Gas," katanya dikutip dari Antara.
Meminta Beli di Pangkalan
Untuk meminimalisir penggunaan yang tidak tepat sasaran, ia mengimbau agar konsumen membeli LPG3KG langsung di pangkalan, dengan membawa KTP. Hal ini juga sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM pada 27 Februari.
"Tujuan program agar warga yang berhak terjamin mendapatkan elpiji tiga kilogram dengan harga eceran tertinggi. Karena kalau di pengecer tidak ada yang bisa mengontrol penggunaannya untuk konsumen yang ditentukan," katanya.
Pembelian terpusat di pangkalan juga memudahkan pendataan KTP milik pengguna. Sebab, warga akan menginput Nomor Induk Kependudukan (NIK) ke dalam sistem "subsiditepatlpg3kg" yang datanya terkoneksi dengan database Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) Kementerian Sosisal Republik Indonesia (Kemensos RI).
"Selama fase sosialisasi dan pendataan bagi yang tidak terdata tetap dilayani namun transaksinya akan dicatat terus NIK nya untuk keperluan verifikasi dan pemutakhiran data. Untuk informasi dan layanan seputar elpiji tiga kilogram masyarakat dapat menghubungi call center 135," imbuhnya.
Advertisement