Pertamina EP FIeld Cepu Gelar Simulasi Penanganan Situasi Darurat
Dua unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan jilatan api di pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) kawasan perkantoran Pertamina EP Field Cepu Zona 11, pada 3 Oktober 2024 pagi. Sebanyak tiga orang menderita luka serius dalam peristiwa itu, sehingga harus segera mendapat perawatan medis.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Tidak lama berselang, kobaran api berhasil dijinakkan dari Pemadam Kebakaran PPSDM Migas dan Pemadam Kebakaran dari internal Pertamina EP Field Cepu Zona 11.
Namun, permasalah tidak berhenti sampai disitu, akibat kebakaran tersebut berdampak kerugian lingkungan masyarakat. Sehingga, puluhan warga melakukan aksi demonstrasi menuntut ganti dari kerugian yang mereka derita.
Aksi demo tesebut, berlangsung di depan kantor Pertamina EP Field Cepu Zona 11, memancing aparat keaman dari TNI dan Polri dibantu Satpol PP Kecamatan Cepu, mengamankan situasi.
Sempat terjadi kericuhan, hingga membuat aparat kamanan harus bekerja lebih keras. Setelah melalui dua kali mediasi, akhirnya dicapai kesepakatan bahwa pihak Pertamina EP akan mengganti kerugian warga.
Gambaran situasi tersebut, adalah simulasi kondisi darurat yang terjadi di lingkungan Pertamina EP Field Cepu zona 11. “Kegiatan ini untuk mengantisipasi keadaan darurat dan menguatkan koordinasi dengan stakeholder sekitar wilayah kerja Pertamina EP Field Cepu zona 11,” ujar Field Manager Pertamina EP Field Cepu, Dody Tetra Atmadi.
Lebih lanjut Dody menjelaskan, rangkaian simulasi penangaan kebakaran dan aksi demonstrasi ini, adalah kesatuan. “Biasanya dalam kejadian ini, ada efek atau dampak kerugian di masyakat,” jelasnya.
Di samping itu, warga bisa belajar untuk tidak panik dan mengetahui apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. “Kalau ada kejadian sebenarnya, masyarakat tahu apa yang akan dilakukan,” jelasnya.
Menurutnya, kesiapan tim dalam menghadapi keadaan darurat sudah cukup baik. Nanti, jelas dia, ada eveluasi yang dilakukan. Masing-masing bagian dapat mengetahui langkah yang harus diambil saat terjadi insiden.
“Kalau ada kejadian sesungguhnya, meraka sudah siap. Kalau kita siap, tidak ada namanya keadaan darurat,” tandasnya.
Dody menambahkan, dalam keadaan darurat, setiap detik sangat berarti. Latihan keselamatan di tempat kerja, membantu memastikan bahwa karyawan tahu persis apa yang harus dilakukan dan kemana harus pergi, mengurangi waktu tanggap dan berpotensi menyelamatkan nyawa.
“Latihan membuat semparna, dan latihan dapat mengidentiikasi kelemahan apapun dalam rencana penceghan cedera dan penyakit,” tambahnya.
Advertisement