Pertamina Bangun Area Khusus Kesehatan dan Pariwisata di Sanur
PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali. Program ini bekerjasama dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN)
Keputusan pemerintah membangun KEK Sanur mengintegrasikan sektor kesehatan dengan sektor pariwisata fokus Presidensi G20 Indonesia. Yakni layanan kesehatan inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.
Pulau Bali dipilih sebagai lokasi KEK Kesehatan dan Pariwisata memberikan kesempatan ke pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan kelas dunia. Juga sekaligus memanfaatkan keindahan Bali sebagai pilihan berwisata. Pulau Bali memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata medis di Asia Tenggara.
Sebagai KEK pertama di Indonesia, pemerintah berharap KEK Sanur dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. KEK Sanur didorong untuk menjadi lokasi investasi baru, sekaligus menyerap tenaga kerja. Diharapkan, KEK Sanur dapat menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja. Pada tahun 2045, KEK Sanur diharapkan mampu menambah total perolehan devisa hingga USD 1,28 miliar.
Menteri BUMN, Erick Thohir meyakini pengembangan KEK Kesehatan dan Pariwisata Sanur akan mendorong perekonomian baik nasional maupun lokal. “Potensinya cukup besar sehingga bisa menjadi prioritas untuk menghidupkan kembali kegiatan pariwisata di Bali,” kata Erick dalam rilis yang diterima Ngopibareng.id Sabtu 15 Oktober 2022.
Selain itu, lanjutnya, proyeksi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali diperkirakan mencapai 24,6 persen pada periode 2020-2024, dan pertumbuhan wisata medis di Asia Tenggara diprediksi mencapai sekitar 18 persen pada periode yang sama.
Pengembangan KEK Sanur diproyeksikan mampu menyerap sekitar 4 persen hingga 8 persen masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur mencapai 123.000 hingga 240.000 orang.
Data menunjukkan, penduduk Indonesia merupakan penyumbang utama wisata medis di dengan lebih dari 2 juta warga bepergian ke luar negeri. Pada tahun 2019 lalu mendapatkan layanan kesehatan senilai USD 6 miliar.
KEK Sanur menawarkan alur perjalanan pasien end-to-end bagi pengunjungnya dengan berbagai fasilitas. Selain fasilitas taman, hotel, dan pusat niaga, ada enam kawasan di KEK Sanur yang dikhususkan untuk pelayanan kesehatan. Dua di antaranya disewakan dan akan dibangun rumah sakit berkelas internasional dioperasikan oleh Mayo Clinic.
Sementara itu, empat area lain tersedia bagi investor yang memiliki spesialisasi sesuai master plan yang telah ditentukan. Seperti bedah plastik dan kosmetik, geriatrik, pusat penelitian sel punca, serta pusat pengobatan oriental dan kesuburan.
Direktur Operasional IHC drg. Mira Dyah Wahyuni MARS mengatakan, KEK Sanur akan memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi berkualitas tinggi serta bertaraf internasional dengan perawatan medis terkini untuk mendorong masyarakat mempercayakan pengobatan di Indonesia tanpa harus ke luar negeri.
Sebagai holding rumah sakit milik negara, IHC saat ini menaungi 75 rumah sakit dan 143 klinik di seluruh Indonesia. IHC berkomitmen melayani masyarakat mewujudkan ketahanan kesehatan nasional melalui berbagai rumah sakit milik negara, klinik, dan yang terafiliasi dengan jaringan IHC.
Proses ground breaking pembangunan KEK Sanur dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 27 Desember 2021 lalu. KEK Sanur hadir dengan rencana bisnis untuk fasilitas kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, taman botani ethnomedicinal, serta pusat komersial, di atas lahan seluas 41,26 hektare milik PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dengan nilai investasi USD 664 Juta.
Sebagai upaya mengintegrasikan pelayanan kesehatan dengan pariwisata, proses revitalisasi infrastruktur pariwisata di KEK Sanur akan dilakukan, termasuk meningkatkan peringkat kelas hotel dari bintang 4 menjadi 5. “Proses revitalisasi semakin meningkatkan nilai tambah KEK Sanur yang mengusung konsep integrated end-to-end service,” jelas Direktur Utama Injourney, Dony Oskaria.
Revitalisasi mencakup Hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Grand Inna Bali Beach Garden, Hotel Grand Inna Bali Beach Tower, dan pembangunan Convention Center dengan kapasitas 5.000 orang.
Kawasan KEK untuk wisata kesehatan akan menjadi salah satu program prioritas Kementerian BUMN yang ditampilkan dalam SOE International Conference: Driving Sustainable & Inclusive Growth yang akan diselenggarakan pada 17-18 Oktober 2022 di Denpasar, Bali. Acara ini merupakan bagian dari Trade, Investment & Industry Working Group (TIIWG) Road to G20 yang akan dihadiri oleh para pemimpin & pemangku kepentingan BUMN, delegasi dari negara-negara anggota G20, investor, organisasi internasional, mitra bisnis, akademisi, think tank, dan media.
Advertisement