Pertama Kalinya, Kota Surabaya Memasang Ornamen Natal
Menjelang perayaan Natal 2022 mendatang, untuk pertama kalinya Kota Surabaya tampil berbeda dengan memasang ornamen Natal di sepanjang jalan protokol.
Nuansa malam di Kota Pahlawan ini pun terasa lebih indah dengan adanya lampu hias berbentuk pohon Natal di sepanjang jalan utama. Selain lampu hias, pohon-pohon di sepanjang jalan protokol juga hiasi layaknya pohon Natal.
Ornamen Natal ini bisa Anda temui saat melintasi kawasan Monumen Bambu Runcing Jalan Panglima Sudirman (Pangsud), Plaza tengah Alun-Alun Surabaya, halaman luar dan dalam, serta teras kanopi Balai Kota Surabaya.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa hal ini dilakukan sebagai wujud rasa toleransi di Kota Surabaya. Di Indonesia, Surabaya adalah kota toleransi peringkat keenam dan yang pertama di Jawa Timur.
"Saya ingin menunjukan bahwa bukan suku Jawa saja yang ditinggal di kota ini, ada banyak budaya dan suku. Agamanya pun berbeda-beda. Peringatan Natal ya ornamen Natal, waktu (perayaan agama) Budha kita rubah, nanti waktu Hindu juga," terang Eri Cahyadi Sabtu, 17 Desember 2022.
Dalam pemasangan ornamen Natal ini, menurut Eri tetap mengedepankan toleransi. Seperti pemasangan ornamen Natal berada di kawasan wisata Plaza Alun-Alun Surabaya dipasang di dekat pintu masuk basement Alun-Alun Surabaya.
“Kalau yang posisinya dia (ornamen) di Alun-Alun, tapi tidak di sebelah masjid. Dia di pintu masuk, yang mau masuk ke bawah Basement, jadi tidak bersebelahan dengan masjid,” ungkap dia.
Eri menambahkan, untuk menjaga kerukunan umat beragama, pihaknya
menggandeng dan menjalin silaturahmi bersama para tokoh masyarakat (tomas), suku, dan lintas agama.
Bahkan, melalui pertemuan yang dilakukan pada 15 Desember 2022 lalu di Gedung Sawunggaling Pemkot Surabaya, perkumpulan adat/suku di Kota Surabaya bersedia melakukan penjagaan keamanan di gereja saat perayaan Hari Natal.
Disamping itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyampaikan, pemasangan ornamen Natal dilakukan sejak 14 Desember 2022 oleh DLH dan masih akan terus berlanjut di beberapa tempat lainnya.
"Ini berdasarkan keinginan Wali Kota Eri Cahyadi bahwa Kota Pahlawan merupakan kota pluralisme," kata Hebi.
Tambahnya, ornamen ini juga akan dipasang di beberapa tempat usaha lainnya, sebagai momen yang tematik.