Pertama Kali Perusahaan Induk Facebook Ngaku Merugi, Ini Sebabnya
Perusahaan induk Facebook, Meta, melaporkan penurunan pendapatan untuk pertamakalinya dalam sejarah. Meta mengaku mengalami penyusutan penjualan serta tak memenuhi target pendapatan di kuartal kedua tahun ini.
Dilansir dari CNET, Meta melaporkan pendapatan mencapai USD28,8 miliar pada April hingga Juni 2022. Angka itu turun 1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan itu juga kurang dari target yang dibuat pakar di Thomson Reuters, sebesar USD28,9 miliar. Sedangkan saham Meta dijual di angka USD2,46 per lembar, dari target sebesar USD 2,56 per lembar.
Perusahaan juga menduga jika pendapatan di kwartal ketiga tahun ini akan lebih rendah dari prediksi pakar. Meta memperkirakan pendapatan mereka akan ada di kisaran USD26 miliar hingga USD28.5 miliar, jauh di bawah prediksi pakar yang mencapai USD30,5 miliar.
"Sepertinya kami memasuki masa turunnya perekonomian, yang juga akan berdampak besar pada bisnis iklan digital, kata CEO Meta Mark Zuckerberg, dala, percakapan dengan seorang analis sebelumnya.
"Sulit memprediksi berapa lama dan berapa panjang fase ini, tetapi menurut saya situasinya lebih buruk dibanding kwartal tahun lalu," lanjutnya.
Turunnya pendapatan Facebook menjadi tantangan bagi perusahaan media raksasa menghadapi penurunan ekonomi.
Pengiklan berkurang akibat kekhawatiran terkait resesi ekonomi yang mungkin akan dihadapi dunia.
Nilai tukar dollar yang kuat mengikis pendapatan dari luar negeri, serta pertanyaan dari konsumen terkait efektivitas iklan di Facebook mengingat persaingan dengan perusahaan lain.
Selain itu, di saat yang sama, Meta juga sedang banyak berinvestasi di bidang ruang virtual, di mana pengguna bisa bekerja, bermain, juga bersosialisasi.
Namun investasi di gawai virtual dan peralatan video tidaklah murah. Meta merugi USD2,8 miliar di kwartal kedua.
Perusahaan juga mengumumkan akan menaikkan harga gawai mereka, Quest 2, dengan harga USD100 di bulan Agustus. Sebelumnya, Meta juga berupaya mengurangi pengeluaran dengan menghentikan rekrutmen pekerja.
Advertisement