Bansos Covid-19, Mensos Risma: Jangan Dipakai Beli Rokok!
Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk pertama kali mengikuti rapat kabinet terbatas (Ratas) sejak dilantik menjadi Mensos oleh Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020 lalu. Ratas yang berlangsung di Istana Merdeka, Selasa 29 Desember 2020, ini membahas agenda tunggal, yakni rencana bantuan sosial (Bansos) 2021.
Tidak seperti biasanya, pada Ratas kali ini, pidato pengantar Presiden Joko Widodo disampaikan secara tertutup. Sedeangkan wartawan hanya diizinksn mengikuti kegiatan di Istana Merdeka maupun Istana Negara dari Press Room, di luar aera Istana. Sehingga tidak bisa wawancara dengan narasumber yang bertemu Presiden.
"Sudah tujuh bulan kami "dikrangkeng" di Press Room," keluh seorang wartawan.
Sementara itu, Mensos Risma menjelaskan, hasil rapat yang juga dihadiri Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy itu, pemerintah memutuskan mengubah bantuan sembako untuk wilayah Jabodetabek menjadi bantuan langsung tunai yang akan diserahkan pegawai PT Pos ke rumah warga langsung.
Bantuan langsung tunai ini diharapkan jangan dibelikan rokok karena bisa mengganggu rencana penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
Perubahan bantuan skema sembako ke bantuan langsung tunai disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 29 Desember 2020).
Mensos Risma kemudian menjelaskan teknis pemberian bantuan ini. "Kami ingin menyampaikan sebagaimana tadi disampaikan oleh Bapak Menko, bahwa penerima program sembako atau BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) itu, tahun ini (tahun 2020) adalah 18,8 juta penerima dan kurang lebih 200 ribu per bulan. Itu akan diberikan mulai Januari sampai dengan Desember," kata Risma, yang terlihat grogi saat menyampaikan hasil ratas tersebut.
Risma menegaskan, bantuan sembako yang kini diubah menjadi bantuan langsung tunai ini tidak boleh dibelikan rokok. Kemensos akan menyiapkan alat untuk melacak belanja masyarakat penerima bantuan ini.
"Nah yang ingin kami sampaikan tadi, sesuai dengan yang sudah disampaikan oleh Bapak Menko dan ini juga disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa tidak ada lagi untuk pembelian rokok, kami akan pantau," tegasnya.
"Kami akan pantau, karena insya Allah bulan Februari kami sudah akan menyiapkan tools, alat, untuk mengetahui belanja apa saja yang akan dilakukan dengan uang itu, dibelanjakan untuk apa saja," ujarnya. Risma tak ingin masyarakat penerima bantuan ini malah belanja rokok karena ditakutkan akan jatuh sakit.
Risma pun masih meneruskan kebiasaannya selama menjadi Walikota Surabaya, blusukan di daerah kumuh. Ini ia lakukan beberapa hari setelah dilantik menjadi Mensos.