Pertama Kali di Jatim, Teknologi MRI 3T dengan AI Ada di Surabaya
Teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI) 3T dengan Artificial Intelligence (AI) berbasis algoritma untuk pertama kalinya ada di Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Teknologi terbaru untuk MRI ini diluncurkan oleh National Hospital Surabaya bersama dengan penyedia teknologi kesehatan di dunia, GE HealthCare, pada Kamis, 16 November 2023.
Dr. Paulus Raharjo, SpRad(K), CCD mengatakan, teknologi MRI 3T ini sangat penting untuk penanganan penyakit stroke. Seperti diketahui, stroke menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia saat ini.
"Dengan artificial intelligence berbasis algoritma ini diharapkan dapat membantu mempercepat layanan waktu deteksi hingga 60 persen dengan hasil yang lebih tajam dan jernih," kata dokter spesialis radiologi ini.
Menurutnya, penanganan stroke membutuhkan kecepatan dan ketepatan diagnosis terutama di periode emas penanganan stroke, yaitu 3 sampai 4,5 jam setelah terjadi serangan untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen.
Jika serangan stroke dapat dikenali lebih dini dan mendapat pertolongan sesegera mungkin, maka dampak buruk dari penyakit ini dapat diminimalkan.
Lebih lanjut, Dr Paulus menyampaikan, AI kini menjadi sekutu berharga bagi para dokter radiologi, meningkatkan akurasi dan efisiensi diagnostik sambil memungkinkan layanan pasien yang lebih komprehensif, mulai dari deteksi dini penyakit yang mengancam jiwa, menegakkan diagnosis pada kasus kegawatdaruratan dengan cepat dan tepat, sampai monitoring hasil pengobatan.
"Dokter radiologi sekarang dapat mengandalkan AI untuk membantu mereka dalam menafsirkan pemindaian dengan lebih cepat dan akurat. Contohnya adalah penanganan kasus stroke. Kecepatan penanganan penyakit serius ini sangat menentukan keberhasilan terapi dan kesembuhan pasien," paparnya.
Sementara itu, CEO National Hospital Ang Hoey Tiong menuturkan, National Hospital telah memiliki beberapa Center of Excellence (COE) yang didirikan untuk menjawab kebutuhan medis dan layanan yang lebih komprehensif bagi pasien.
"Kami berharap, AI dalam MRI dapat membantu banyak orang untuk mendapatkan penanganan yang lebih komprehensif," ujarnya.
“Saya berharap masyarakat tak perlu berobat ke rumah sakit di luar negeri. Sebab, National Hospital siap menjadi mitra kesehatan pasien yang optimal," tambahnya.
Selain itu, Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia, Putty Kartika mengatakan, teknologi canggih dan dunia kesehatan saat ini saling beriringan. Di mana teknologi digunakan sebagai upaya meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan keterjangkauan layanan kesehatan di Indonesia.
"Kami menyadari bahwa Indonesia memiliki tantangan menghadapi tingginya angka stroke, sehingga ketersediaan MRI dengan teknologi terbaru sangat penting untuk membantu mendeteksi serangan stroke dan mencegah kefatalan," tandasnya.