Pertama di Bojonegoro, Harga Beras Naik hingga Rp 14.500 per Kg
Baru pertama kali di Bojonegoro harga beras super naik menjadi Rp 14.000- Rp 14.500 terhitung Selasa 28 Maret 2023. Naiknya harga beras super ini, seiring dengan kabar soal rencana pemerintah akan impor beras sebanyak 2 juta ton.
Bisa jadi harga beras terus naik awal bulan Ramadan hingga mendekati lebaran pada 22-23 April 2023 mendatang. Harga beras di pasaran di Bojonegoro sempat turun pada 10 hari lalu, tetapi kini kembali naik.
Data di Dinas Perdagangan Bojonegoro menyebutkan, harga beras di Pasar Banjarejo dan Pasar Pariwisata Bojonegoro untuk Selasa 28 Maret 2023. Untuk beras beras medium Rp10.000 kilogram tetapi di pasaran bisa menjadi Rp 10.500 hingga Rp 11.000 perkilogram.
Kemudian harga beras premium Rp 13.500 dan di pasaran bisa menjadi Rp 14.000 perkilogram. Sementara untuk harga beras super harga Rp 14.000 perkilogram. Namun harga di pasaran bisa mencapai Rp 14.500 hingga Rp 15.000 perkilogram.
Menurut Taufik, pedagang beras di Kelurahan Sumbang, dengan jenis medium, premium dan super, memang tak sama. Ada harga standar dan ada harga pasaran. ”Jadi memang harganya beda,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Selasa 28 Maret 2023.
Diakui, dalam satu pekan ini, harga beras terus naik. Sempat turun, seperti beras medium hingga Rp 9.500 perkilogram dari harga Rp 10.000 perkilogram. Tapi itu hanya bertahan beberapa hari selanjutnya naik.”Sekarang ini awal Ramadan naik terus,” paparnya.
Di Bojonegoro sendiri, para petani baru saja menggelar panen raya pada pertengahan bulan Februari lalu. Daerah yang panen, sebagian berada di Kecamatan Kapas, Balen, Kanor, Sumberejo dan Baureno. Daerah ini masuk kategori daerah lumbung padi di Bojonegoro.
Rata-rata petani di pinggir Sungai Bengawan Solo ini bisa panen dua kali dalam setahun. Di kecamatan tersebut lokasinya persawahan berada di pinggir Sungai Bengawan Solo.”Pengairan bagus karena didapat dari Bengawan Solo,” tegas Hadi, petani asal Kecamatan Kanor, Bojonegoro.
Seperti diketahui data di Dinas Pertanian Bojonegoro menyebutkan, produksi gabah di kabupaten ini untuk tahun 2021 mencapai 824.723 ton atau setara dengan 487.846 ton. Sedangkan kebutuhan pangan untuk masyarakat Bojonegoro 111.176 ton pertahun. Sehingga ada surplus beras sebanyak 376.000 ton di tahun 2021.
“Ya kita surplus beras,” ujar Kepala Dinas Pertanian Helmy Elisabety lewat Kepala Bidang Ketahanan Dinas Pertanian Bojonetoro, Muhammad Rudianto pada Ngopibareng.id, Kamis 1 Desember 2022 lalu.
Dikatakan oleh Rudianto, dengan surplus beras sebanyak 376.000 itu, bisa mencukupi makan warga Bojonegoro selama 4 tahun lamanya.”Bisa untuk makan 4 tahun,” imbuhnya. Hanya saja, biasanya beras dari Bojonegoro itu, dikirim ke sejumlah kota-kota besar di. Seperti ke Semarang, Jogja, Surabaya hingga ke Jakarta.