Pertalite Naik Rp10.000, Nasi Pecel Rp5.000-an Jadi Pilihan
Dalam satu pekan ini, warga dikejutkan dengan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Imbasnya, jadi kemana-mana. Di antaranya warung makan juga ikut diguncang harga.
DI Bojonegoro dan sekitarnya, sejumlah warung makan ikut terdampak atas kenaikan BBM. Meski demikian, warga tinggal memilih warung makan sesuai selera dan tentu harganya. Ada yang untuk kelas bawah, menengah hingga menu restoran.
Misalnya untuk yang kantongnya menipis, bisa memilih menu yang terjangkau. Warung makan di Bojonegoro misalnya, masih menyediakan nasi dengan harga minimalis. Seperti nasi bungkus (disebut nasi kucing) bisa didapat dengan harga Rp2.500 perbungkus. Tapi ya itu, tadi, isinya nasi putih, berikut krengsengan tempe, sambel plus peyek.
Ada juga nasi pecel khas Bojonegoro, yang harganya antara Rp5.000 hingga Rp15000, sesuai lauknya. Seperti lauk dengan tempe goreng, telur dadar dan ceplok hingga ayam goreng, ikan laut. Semunya masih tetap dengan menu nasi pecel, berikut sayur ditaburi sambel kacang plus beberapa tambahan lauk.
Begitu juga dengan nasi campur berisi krengseng tempe dan tahu, mie, bumbu bali, srundeng, dan sambel. Harganya tak jauh berbeda dengan nsi pecel. Yang membedakan harganya, yaitu lauk pauknya.
Para mahasiswa yang kos di Bojonegoro, naiknya BBM memang perlu mengatur keuangan. Selain karena kebutuhan untuk kuliah, makan dan juga mesti pandai mengatur penggunaan BBM. Misalnya dengan naiknya pertalite dari Rp7.650 perliter menjadi Rp 10.000 perliter, mesti diperhitungkan penggunaan BBMnya.”Biasanya duit Rp15000 beli pertalite untuk dua liter, kini harus merogoh Rp20000 untuk dua liter. Ya mesti ngirit,” ujar Fikri,20, tahun, salah satu mahasiswa di perguruan tinggi swasta di Jalan Panglima Polim, Bojonegoro, Minggu 4 September 2022. Fikri, mengantisipasi keunangan, di antaranya dengan tetap pilih warung makan harga Rp5000.”Ya nasi pecel,” imbuh pria asal Kecamatan Ngraho, Bojonegoro ini.
Berbeda dengan mahasiswa untuk mengatur keuangan, pihak pengelola warung makan, memilih untuk tetap tidak menaikkan harganya. Caranya dengan mengurangi ukuran lauk. Misalnya potongan tempe dan tahu diperkecil.”Belum naikkan harga, masih tetap,” ujar Sutik, salah satu pengelola warung makan di Bojonegoro, pada Ngopibareng.id, Minggu 4 September 2022.
Menteri BUMN Erick Tohir, meyakini bakal ada penyesuaian terkait gaji di perusahaan. Menyusul kenaikan harga BBM jenis pertalite, solar dan pertamax.”Pasti ada penyesuaian, kan inflasi diperhitungkan,” ujarnya dikutip cnnindonesia.com, Sabtu 3 September 2022.
Seperti diketahui pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsisi jenis pertalite dan solar. Harga pertalite sebelumnya Rp 7.650 per liter kini menjadi Rp 10.000 per liter. Sementara harga solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Begitu pula dengan harga BBM nonsubsidi jenis pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Advertisement