Personel Gabungan Razia Kamar Hunian Lapas Banyuwangi, Juga Dilakukan Tes Urine
Razia gabungan dilakukan di Lapas Kelas IIA Banyuwangi, Selasa, 5 November 2024 malam. Puluhan kamar hunian yang ditempati warga binaan digeledah secara mendetil. Penggeledahan ini dilakukan untuk memastikan Lapas Banyuwangi steril dari barang terlarang.
Penggeledahan melibatkan melibatkan personel TNI dari Kodim 0825, Polresta Banyuwangi dan BNNK Banyuwangi. Total personel yang dilibatkan sebanyak 112 orang. Bahkan Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra dan Kepala BNNK Banyuwangi Kombes Pol Faisol Wahyudi turut serta dalam penggeledahan.
Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono mengatakan razia dan penggeledahan dilakukan untuk memastikan tidak ada peredaran handphone, narkoba maupun barang terlarang lainnya di kamar hunian warga binaan.
Razia ini, lanjutnya, salah satu implementasi dari 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden. Khususnya dalam hal pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba. “Perintah dari Presiden, Wakil Presiden dan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan sangat tegas dalam mengupayakan pemberantasan peredaran narkoba,” tegasnya.
Kegiatan semacam ini, menurutnya, sebagai upaya deteksi dini terhadap gangguan keamanan dan ketertiban. Sehingga perlu dipastikan tidak ada barang terlarang yang dapat menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.
“Sengaja kami libatkan rekan-rekan dari TNI, Polri dan BNN agar hasil penggeledahan lebih maksimal dan kondisi keamanan tetap dalam kondisi yang kondusif,” katanya.
Hasil penggeledahan, tidak ditemukan adanya barang-barang terlarang. Baik handphone maupun narkoba. Petugas hanya mengamankan barang yang berpotensi disalahgunakan dan dapat menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban.
Tidak hanya penggeledahan, saat itu juga dilakukan tes urine secara acak terhadap Warga Binaan dan petugas. Pelaksanaan tes urine dibantu petugas BNNK. Dari 60 Warga Binaan dan 18 petugas yang mengikuti tes urine seluruhnya menunjukkan hasil negatif.
“Ini dilakukan untuk memastikan tidak ada Warga Binaan maupun petugas yang mengkonsumsi narkoba maupun obatan terlarang,” ujarnya.
Advertisement