Persipura Bubar, PT LIB tetap Memasukkan ke Grup A
Persipura jadi satu-satunya klub Liga 1 yang belum menggelar persiapan untuk Piala Menpora. Tim Mutiara Hitam tak punya pemain. Pihak manajemen sudah membubarkan diri sejak 6 Januari 2021. Meski demikian, PT Liga Indonesia Baru (LIB) tetap mengikutsertakan mereka dalam drawing babak penyisihan grup Piala Menpora 2021, pada Senin 8 Maret malam.
Persipura masuk di grup A akan bersua Arema FC, PSIS Semarang, Barito Putera, dan PS Tira Persikabo.
"Kami ingin mengajak Persipura, karena kami sama-sama bersaudara," ujar Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita.
Persipura sendiri kaget ketika tim-nya dimasukan dalam peserta Piala Menpora. Menurut Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano, pihaknya sudah berkirim surat secara resmi ke Organizing Committee (OC) atau panitia pelaksana bahwa mereka tak akan ambil bagian.
"Kami kaget OC Piala Menpora yang juga orang-orang PT LIB katanya masih menunggu konfirmasi keikutsertaan Persipura Jayapura hingga minggu depan, apa maksudnya ini?" kata Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano dalam rilisnya.
"Kami kan secara resmi sudah kirim surat sebelum drawing dan menyampaikan tidak bisa ikut Piala Menpora 2021. Persipura tidak ikut Piala Menpora, harusnya itu yang mereka jelaskan ke publik. Jadi jangan menunggu konfirmasi kami," sambung dia.
Benhur juga membantah kalau Persipura tak ikut karena kesulitan finansial atau tak bisa mengumpulkan pemain. Sebelumnya, dua hal itu yang diduga menjadi alasan Persipura tak kunjung berlatih.
Apalagi memang klub sudah dibubarkan sejak 6 Januari lalu karena masalah finansial. Terlebih, Jacksen F. Tiago juga mengundurkan diri dari kursi pelatih karena nasibnya menggantung di sana.
Dikutip dari akun Instagram @persipurapapua1963, tampak unggahan foto "PERSIPURA BUBAR".
"Hari ini Rabu, 6 Januari 2021, Kami putuskan Persipura hentikan seluruh aktifitas, situasi finansial semakin sulit bagi kami untuk terus membayar gaji pemain, pelatih dan seluruh ofisial. Hal ini karena Bank Papua sudah memastikan bahwa mereka tidak dapat membayarkan sisa kontrak yaitu 5 Miliar, jadi terhitung sejak kompetisi terhenti bulan maret tahun lalu, Persipura Jayapura hanya disokong oleh PT. Freeport, Kuku Bima, dan Anggaran dari Manajemen, walaupun kompetisi tidak berjalan, tetapi Kami tetap membayar gaji seluruh pemain, pelatih dan ofisial.
Kami sangat sayangkan situasi ini, padahal kita punya kesempatan untuk berlaga di AFC CUP 2021, karena tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial. Kami juga kaget dengan kepastian Bank Papua yang tidak bersedia membayar sisa kontrak, padahal kami dengar yang disampaikan oleh Komisaris Utama adalah akan tetap ada dana untuk pembinaan pemain Persipura walaupun kompetisi tidak berjalan. Tapi ternyata tidak bisa dibayarkan.
Kami sebenarnya sudah beberapa kali meminta kejelasan dan kepastian dari Bank Papua, tetapi baru hari ini mereka nyatakan tidak membayar, seandainya sejak awal disampaikan mungkin kita akan mencari jalan lain sebagai solusi, jadi selama ini kita digantung-gantung terus untuk sesuatu yang ternyata tidak jelas, kita di PHP berbulan-bulan.
Dengan surat Bank Pa*** ini berarti kami tidak lagi punya sumber dana untuk beraktifitas, dan kita semua tahu bagaiaman menurunnya ekonomi selama pandemi Covid-19, sehingga kemampuan kita secara finansial juga menurun, apalagi ada kewajiban untuk tetap membayar gaji seluruh personil tim. Jadi setelah menerima surat dari Bank Pa*** tadi, kami langsung rapat manajemen dan diputuskan untuk hentikan seluruh aktifitas tim, selama ini tim tetap berlatih secara virtual, tetapi sejak saat ini, semua kegiatan dihentikan, sampai kapan? Sampai kita dapat dukungan sponsor yang jelas dan pasti.
Terima kasih untuk PT. Free**** dan Kuku **** yang sudah melunasi sesuai perjanjian. Untuk semua pecinta Persipura Jayapura dimana saja berada, mohon dukungan doa untuk ke depannya," demikian tulis admin.