Persik Kediri Tuntut Ketegasan PSSI terkait Liga 1
Belum adanya kepastian kapan Liga 1 2021 akan digelar, membuat sejumlah klub sepak bola di tanah air gamang. Tak terkecuali salah satunya adalah Persik Kediri. Manajemen Persik Kediri kemudian meminta PSSI lebih tegas dan berani untuk mengambil keputusan, apakah liga akan dilanjutkan atau dihentikan.
Presiden Klub Persik Kediri Abdul Hakim Bafagih mengatakan ketidakjelasan status kompetisi seperti sekarang sangat menyulitkan klub. Terutama dalam perencanaan bisnis. "Bisnis sepak bola tidak bisa dijalankan tanpa kepastian kelanjutan kompetisi," tegas Hakim.
Hakim mengungkapkan, pihaknya ingin sepak bola di Indonesia dikelola lebih profesional. Apalagi pengelolaan sepak bola tanah air sudah mengalami proses yang panjang."Kita dulu masih menggunakan APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) dan sekarang sudah memasuki era industri sepak bola. Seharusnya kita banyak belajar," ungkapnya.
Dia melanjutkan, salah satu yang mendukung bisnis sepak bola adalah ekosistem industri. Tanpa ekosistem yang baik seperti kepastian kompetisi, mimpi besar industri sepak bola hanyalah omong kosong.
Persik sebenarnya menyadari kegalauan PSSI dan PT LIB dengan kondisi pandemi Covid-19. Apalagi saat ini pemerintah pusat baru saja menetapkan pembatasn di Jawa dan Bali pada 11-25 Januari 2021. "Tapi, federasi dan operator liga harus memberikan kepastian juga. Jangan membiarkan klub menunggu terlalu lama," tandasnya.
Meski klub dikelola swasta, namun mereka di bawah naungan federasi. Karenanya, Hakim menanyakan tanggung jawab dan rasa empati PSSI dan PT LIB dalam menyikapi kelanjutan kompetisi. Seperti diketahui tidak adanya kejelasan prihal kelangsungan Liga 1, membuat sejumlah pemain asing memutuskan cabut dari klubnya. Para pemain asing ini lebih memilih untuk melanjutkan karier sepak bolanya di luar Indonesia.