Persik Dinilai Cenderung Bertahan, Ini Jawaban Joko Susilo
Kekalahan Persik Kediri melawan Bali United 0-1 di laga pembuka Liga 1 2021/2022 di Stadion Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu membuat sejumlah fans Persik kecewa. Tak sedikit dari mereka mengkritiiknya di media sosial, terutama terkait taktik cenderung bertahan yang diterapkan Joko Susilo.
Merespon hal itu, Joko Susilo mengatakan jika pola bermain yang ia terapakan tidak sepenuhnya bertahan.
"Kalau melihat pertandingan di Piala Eropa, itu pasti panjenengan juga tahu bagaimana 10 orang di bawah, bagaimana 10 orang menyerang. Itu pertandingan sekarang, seimbang. Kalau kita kalah bola kita di bawah, kalau menang bola kita menyerang. Jika belum maksimal, tentu ada sesuatu yang harus kita perbaiki, ini sepak bola sekarang (modern)," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mencontohkan klub luar negri seperti Chelsea dan timnas Vietnam yang sekarang memakai formasi sama dengan timnya, 3-5-2.
"Saya tidak meniru di situ, sistem itu mengikuti pemain yang ada. Menurut saya cocok di Persik, tapi kan menurut sudut pandang orang lain berbeda, dan itu wajar. Sistem kan tidak berhenti di situ, nanti akan ada perubahan," jelasnya.
Lebih lanjut mantan pemain depan Arema Malang ini menolak memberi penjelasan panjang lebar apakah akan bermain dengan pola yang sama ketika Persik Kediri menghadapi Borneo FC pada laga lanjutan Liga 1, 10 September 2021 di stadion Pakansari, Bogor.
"Kita lihat nanti dong, tidak bisa (sama dengan pertandingan sebelumnya)," ujar pelatih yang akrab disapa Joko Gethuk ini singkat.
Sebagai pelatih kepala dirinya akan bertanggung jawab terhadap progress team. "Saya akan bertanggung jawab terhadap tim ini, pengurus yang nanti mengevaluasi, selesai," paparnya.