Persija Tak Hadiri UPP Karena Permintaan Panpel
Saat upacara pengalungan medali, tak satu pun pemain, ofisial dan staf pelatih Persija yang datang. Tim berjuluk Macan Kemayoran hanya diwakili Bambang Pamungkas saja.
Para pemain dan semua elemen tim Persija tak beranjak dari kamar ganti. Keruan saja tak sedikit yang mempertanyakan alasan di balik ketidakhadiran mereka di lapangan.
Saat konferensi pers usai UPP berlangsung, Pelatih Macan Kemayoran, Sergio Farias menjelaskan alasan timnya tidak keluar. Menurutnya, bukan karena Persija menolak untuk mengikuti UPP, tapi panpel yang meminta mereka untuk tetap berada di ruang ganti demi keselamatan mereka.
“Ini untuk keselamatan kami karena dikhawatirkan terjadi apa-apa. Mereka menjaga kami dan sudah mengantisipasi segala kemungkinan terburuk,” kata Farias.
Kekhawatiran panpel benar-benar terjadi, karena yang mereka putuskan terbukti tepat. Ada ribuan Bonek Mania turun ke lapangan ketika UPP berlangsung. Mereka mendekati para pemain Persebaya dan meminta kostum dan perlengkapan yang dikenakan pemain Persebaya.
Karena tak kondusif, para pemain, ofisial dan jajaran pelatih Persebaya tak bisa berlama-lama berada di atas panggung. Mereka langsung bergerak masuk menuju lorong kamar ganti pemain.
Kostum, sepatu, dan perlengkapan pemain pun coba dilucuti di tengah lapangan. “Jangan sarung tangan ini. Jangan-jangan ya, tolong jangan!” kata kiper Persebaya Rivki Mokodompit.
“Iya, kaos saya diminta teman-teman Bonek. Daripada saya tidak bisa segera masuk ke kamar ganti, saya kasihkan saja,” kata pencetak gol pertama Persebaya di laga final PGJ 2020, Oktafianus Fernando.