Persiapan PTM Butuh Izin Orangtua, Wali Murid Banyak yang Setuju
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, izin orangtua merupakan syarat wajib digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Megetahui hal ini, beberapa sekolah sudah mulai mensosialisasikan kepada wali murid. Seperti yang dilakukan di SMP YPBK 1 Surabaya.
Terkait izin orangtua, Kepala sekolah SMP YPBK 1 dan Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya, Erwin Darmogo mengungkapkan, banyak wali murid yang setuju. Dari 27 siswa, 17 wali murid setuju anaknya PTM atau sekitar 37 persen yang tidak setuju.
"Untuk yang kelas 9 hampir semua orangtuanya menyetujui. Namun ada juga kendala karena sedang kerja sehingga susah ketika harus mengantar jemput anak ke sekolah," kata Erwin.
Meski demikian, pihaknya menyampaikan kepada orangtua bahwa sekolah daring dan tatap muka akan sama. Bila memang terkendala PTM, anak tetap bisa belajar secara daring. Selain itu, berdasarkan hasil rapat dengan seluruh stake holder yang ada di Pemkot Surabaya, telah diputuskan sekolah di Surabaya yang PTM tediri dar 3 kategori.
Kategori pertama, sekolah yang sudah pernah di assesment dan sudah pernah melakukan simulasi maka diizinkan untuk melaksanakan PTM. Kedua, sekolah yang sudah pernah di assesement, namun belum pernah simulasi, maka diminta untuk melakukan simulasi terlebih dahulu.
"Kemudian ketiga, sekolah yang belum di assesment harap mengajukan assesment lewat link yang ada di data pokok pendidikan (Dapodik) kemudian mengisi link assesment di aplikasi Dispendik, lalu nanti tim satgas akan mengecek kesiapannya," kata Erwin, Kamis, 2 Agustus 2021.
Untuk SMP YPBK sendiri, sudah masuk kategori pertama. Sehingga pihaknya akan melakukan sosialisasi dan mengupdate data wali murid untuk memberikan surat penyataan yang terbaru terkait perizinan putra-putrinya kembali belajar PTM dengan syarat-syarat.
"Syarat pertama sudah berusia 12 tahun. Kedua, sanggup untuk mengantar jemput putra-putrinya selama PTM terbatas berlangsung," ujarnya.
Pada pelaksanaan PTM nantinya, siswa yang PTM terlebih dulu adalah kelas 9. Karena mereka akan menghadapi ujian akhir. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan setelah dievaluasi dan ternyata siswa taat prokes dan orangtua siap mengantar jemput, kemunginan ke depannya akan buka semua kelas baik kelas 7 maupun kelas 8.
Advertisement