Persiapan Operasi Semeru, Polisi Cek Personel dan Kendaraan
Dalam waktu dekat aparat Polresta Banyuwangi akan menggelar Operasi Lilin Semeru 2021 dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru. Sebagai persiapan, Satuan Lalu Lintas Polresta Banyuwangi melakukan pengecekan pasukan dan sarana serta prasarana.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan seluruh personel beserta sarana yang digunakan dalam Operasi Lilin Semeru 2021.
Pengecekan ini dilakukan di Satpas Prototipe Polresta Banyuwangi, Jumat, 16 Desember 2021. Seluruh personel, armada dan peralatan untuk kebutuhan pasukan dicek satu per satu. Begitu juga sarana prasarana seperti kendaraan roda dua dan roda empat.
"Kita lakukan pengecekan menyeluruh mulai kendaraan roda dua hingga roda empat yang biasa digunakan oleh anggota Satlantas," ujar Kasat Lantas Polresta Banyuwangi, Kompol Akhmad Fani Rakhim.
Selain itu, sarana pendukung lain turut diperiksa kondisinya. Mulai HT, stick lamp, hingga jas hujan. Semuanya harus siap dan dalam kondisi baik. Peralatan atau sarana yang ditemukan dalam kondisi rusak atau tidak layak langsung diganti.
"Tidak ada kata tidak siap. Jas hujan sangat penting juga. Karena tidak ada alasan petugas karena hujan tidak melakukan kegiatan patroli," jelasnya.
Dalam operasi Semeru 2021 nanti, personel Satlantas Polresta Banyuwangi akan disebar di beberapa titik strategis. Utamanya di sekitar lokasi keramaian arus lalu lintas seperti Pelabuhan Penyeberangan ASDP Ketapang, dan perbatasan Banyuwangi-Situbondo di wilayah utara dan Banyuwangi Jember di wilayah barat.
"Ada beberapa titik yang akan kita jaga. Mulai dari perbatasan hingga Pelabuhan ASDP Ketapang," terangnya.
Dijelaskannya, selama pandemi Covid-19, Personel Satlantas Polresta Banyuwangi juga mendapatkan tugas tambahan yang tidak kalah penting, yakni mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan. Mereka wajib mengingatkan masyarakat yang tidak menggunakan masker.
Tidak hanya itu, anggota Satlantas juga wajib membantu meminimalisir kerumunan yang terjadi di wilayah mereka bertugas. Ini sebagai upaya membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Tentu protokol kesehatan kita lakukan. Termasuk mengingatkan masyarakat dalam protokol kesehatan. Apalagi, Omicorn sudah masuk ke Indonesia. Kita tetap waspada," ujarnya.