Persiapan Musim Hujan, Ini Upaya Pemkot Surabaya
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mempersiapkan diri jelang memasuki musim penghujan yang diprediksi berlangsung pada Oktober 2021 mendatang. Apalagi, dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan intensitas ringan dan sedang telah turun.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, saat ini pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) tengah melakukan pengerukan di selokan dan boezem yang digunakan sebagai penampungan air.
“Kemudian, dari DKRTH (Dinas Kebersiihan dan Ruang Terbuka Hijau) kalau di jalan itu kan ada penyapuan ya kita buka semua, kita bersihkan daun-daun. Saat ini juga kita ada pekerjaan yang menghubungkan menyambungkan antara saluran yang sudah ada. Sehingga saluran ini bisa terkoneksi. Ini yang kami lakukan,” ungkap Eri.
Ia mengatakan, untuk saat ini wilayah Barat masih dinilai memiliki potensi paling tinggi apabila terjadi banjir. Namun, setiap wilayah tetap memiliki potensi banjir sehingga dibutuhkan saluran crossing. Misal di wilayah Ketintang akan dibuat saluran crossing dari sisi Jalan karah yang mengarah langsung ke Kali Mas dan Jambangan.
“Hari ini kami memang menghitung dengan teman-teman DPUBMP posisi mana yang masih ada genangan air. Dari posisi-posisi itu kami bisa melihat saluran air mana yang belum terkoneksi. Karena penyelesaian banjir tidak bisa hanya satu titik terus diselesaikan tidak. Ini pasti berhubungan dengan daerah lain. Sehingga daerah lain juga kita lakukan perbaikan,” jelasnya.
Untuk itu, saat ini sudah ada aset pemkot berupa boezem di wilayah Sukomanunggal yang kini sudah bisa beroperasi sejak dibangun beberapa waktu lalu, yang diharapkan bisa menampung debit air yang besar ketika hujan intensitas tinggi.
Sementara itu, terkait dengan rumah pompa, saat ini sudah ada tambahan dari DPUBMP, mengikuti sejumlah rumah pompa yang sebelumnya terkendala listrik. Hanya saja saat ini masih terus disurvei terkait gravitasi pergerakan air.
“Nah ketika gravitasi saat ini tidak ngejar, mungkin kami tarik lagi dengan rumah pompa. Kalau ini gravitasinya telat tidak curam begitu. Berarti ada kelandaian gerakannya. Kami ngecek kemarin seperti Jalan Mayjend Songkono sudah kami lakukan alhamdulilah sudah tidak banjir. Cuma nanti kami lihat lagi lah. Jadi titik-titik ini yang harus dipahami oleh teman-teman,” pungkasnya.