Persiapan Minim dan Kesibukan PNS Jadi Kendala Atlit Binaraga dan Fitness Raih Prestasi Maksimal
Rian Anton peraih medali perak dalam ajang 18th South East Asian Bodybuilding and Physique Sports Championship 2024 di Laos, 16-20 Mei 2024 kemarin menyebut predikat perolehan medali perak ini merupakan prestasi perdananya di ajang internasional. Raihan medali perak ini baginya cukup membanggakan karena persiapannya menyambut event ini dianggap sangat minim.
"Persiapan kemarin belum 100 persen, terlalu singkat karena baru selesai Idul Fitri start latihan lagi. Kemarin persiapan 1 bulan, kisaran 80 persen masih bisa 20 persen cukup signifikan perubahan kualitas otot," kata Rian.
Karena itu, ia mengatakan, dalam pembentukan otot tidak semaksimal yang diharapkan. Apalagi, dalam persiapan ia juga terkendala waktu pekerjaan sebagai abdi negara di Bojonegoro.
"Ke depan saya akan berusaha lebih maksimal lagi. Dan berharap ada waktu istirahat yang lebih karena ini pengaruh. Kalau nutrisi sudah bagus, tinggal mengatur waktu istirahat," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua atlet Jawa Timur memampu mengharumkan nama Indonesia dalam ajang 18th South East Asian Bodybuilding and Physique Sports Championship 2024 di Laos, 16-20 Mei 2024 kemarin. Dua atlet itu adalah Rian Anton meraih medali perak di nomor men's sport physique over 170, serta Akbar Nur Azmi meraih juara keempat di nomor binaraga kelas over 75 Kg.
Menyambut hasil tersebut, Ketua KONI Jatim, M Nabil menyampaikan apresiasi atas kerja keras jajaran pengurus Persatuan Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) Jatim, pelatih dan atlet yang benar-benar serius mencetak prestasi. Apalagi, target utamanya nanti untuk PON XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.
"Terima kasih atas prestasi ini karena rivalnya tidak ada dari Indonesia. Hasil ini ujung-ujungnya bagaimana muaranya di PON Aceh-Sumut. Kegiatan ini modal besar untuk menuju prestasi emas di PON nanti," ungkap Nabil.
Pasca event ini, Nabil meminta agar atlet dan pengprov kembali fokus mempersiapkan diri agar bisa merebut kembali kejayaan binaraga di PON.
Sementara itu, Ketua PBFI Jatim Raja Siahaan mengatakan, dua atlet tersebut memang dipilih karena merekalah yang diharapkan bisa mencapai target dua emas di PON.
Event internasional ini sendiri, menjadi salah satu ujian para atlet untuk menunjukkan hasil latihannya selama ini dan menjadi evaluasi untuk persiapan ke depan.
"Sebenarnya tujuan kami mempersiapkan PON di Sumut. Kondisi mereka saat ini 80 persen dari peak performance sudah on the track. Harapan kami di PON nanti bisa 100 persen dan menurut saya hasil ini sudah yang terbaik," kata Raja.
Evaluasinya, khusus bagi Akbar Azmi karena di event ini tidak memperlombakan kelas 80 Kg, yang ada hanya kelas +75 Kg. Sehingga, atlet 75 Kg ke atas bersaing di nomor ini.
Pasca kejuaraan, ia menegaskan, akan kembali mempersiapkan para atlet secara matang. Termasuk membuat event tambahan yakni tes prestasi internal dan ajang Kejurda sebagai tes prestasi bagi atlet.
Dengan hasil ini, pimpinan Patriot Group itu mengaku optimis PBFI Jatim bisa memenuhi target dua medali emas. "Saya rasa karena kejuaraan ini level internasional harusnya mereka yang terbaik di Indonesia. Apalagi tidak ada lawan dari Indonesia di ajang internasional kemarin, tinggal kita mengejar lewat persiapan agar kondisinya bisa 100 persen waktu di PON Nanti," pungkasnya.