Ramadhan, Masjid Rahmat Surabaya Tambah Petugas Bagi Takjil
Pemerintah membolehkan ibadah salat Tarawih dan salat Idul Fitri, tetapi harus sesuai dengan protokol kesehatan. Begitu juga di Surabaya, Jawa Timur.
H. Achmad Muriadi, panitia pelaksana kegiatan Ramadhan Masjid Rahmat Surabaya mengungkapkan, sudah mengetahui berita tersebut dari edaran yang diberikan oleh kecamatan.
"Iya kami sudah tahu mengenai hal tersebut, kami senang. Artinya bisa menyambut kembali bulan Ramadhan. Meski begitu bukan berarti harus ada euforia, tapi harus tetap menjalankan protokol kesehatan sebagaimana mestinya," ujarnya dihubungi Selasa, 6 April 2021.
Pihaknya pun mengatakan, akan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. "Kami selaku panitia megikuti pentunjuk pelaksanaan (Prokes) sesuai yang dianjurkan,"imbuhnya.
Adapun protokol kesehatan yang telah dipersiapkan adalah membuka semua pintu masjid, tidak mengunakan karpet, mengatur jarak antar jemaah. "Saat masuk masjid, jemaah juga harus mencuci tangan atau mengunakan hand sanitizer," jelasnya.
Muriadi juga mengungkapkan, masjid terlebih dahulu akan disinfektan untuk membunuh kuman dan virus, sebelum digunakan.
Sementara untuk pembagian takjil berbuka puasa, pihaknya menambah jumlah petugas untuk mempercepat distribusi makanan kecil di awal waktu berbuka, sehingga tidak menimbulkan antrean yang dapat memicu kerumunan. "Nanti akan diperbanyak petugas agar tidak gerombol," tambahnya.
Untuk mempersingkat waktu, pengurus Masjid Rahmat juga mengambil kebijakan untuk membatasi waktu kultum hanya 10 menit saja.