Ini Persiapan Desa New Normal Pelayanan Publik di Banyuwangi
Banyuwangi bersiap menghadapi New Normal Pelayanan Publik. Persiapan menuju new normal pelayanan publik ini dilakukan mulai tingkat kabupaten yakni di Mal Pelayanan Publik hingga ke pelayanan tingkat desa.
Ada satu desa yang sudah menyiapkan diri untuk new normal pelayanan publik yakni Desa Genteng Wetan.
Desa Genteng Wetan ini berada di wilayah Kecamatan Genteng. Sejak awal merebaknya Covid-19, desa ini telah menerapkan protokol pencegahan Covid-19 di Ruang Pelayanan Publik yang ada di desa.
"Sebelum masuk, warga harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang sudah kami sediakan," kata Kepala Desa Genteng Wetan, H. Syukri, melalui sambungan telepon, Sabtu, 23 Mei 2020.
Warga kemudian diperiksa suhu tubuh dengan menggunakan Thermo gun. Warga yang memiliki suhu tinggi atau di atas 38 derajat Celcius tidak diizinkan masuk. Petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Desa akan berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk penanganan lebih lanjut.
"Tapi sejauh ini belum pernah ada warga yang datang ke kantor kami ditemukan bersuhu tinggi," kata pria yang terpilih menjadi kepala desa dalam Pilkades serentak tahun 2020 kemarin.
Warga yang datang ke ruang pelayanan publik Desa Genteng Wetan diwajibkan mengenakan masker dan menjaga jarak. Untuk mendukung physical distancing ini Desa Genteng Wetan telah menyiapkan meja-meja pelayanan dan tempat duduk yang diberi jarak tertentu. Sehingga masyarakat tidak bergerombol.
Aturan yang sama juga diberlakukan bagi petugas yang memberikan pelayanan. Petugas wajib mengenakan alat pelindung diri berupa masker dan face shield atau pelindung wajah.
"Di meja pelayanan juga kami disediakan hand sanitizer yang bisa digunakan sewaktu-waktu agar tangan tetap steril," ungkapnya.
Agar masyarakat tidak merasa jenuh, ruang pelayanan didesain layaknya cafe. Selain menarik tentunya desain ruangannya membuat pengunjung merasa nyaman. Sehingga warga yang memerlukan layanan merasa betah seandainya harus berlama-lama di tempat itu.
"Kalau masyarakat yang membawa anak kecil bisa main-main di situ, bisa mandi bola dan lain-lain," katanya.
Pembuatan ruang pelayanan publik itu, anggarannya diambilkan dari anggaran Alokasi Dana Desa (ADD).
Syukri mengklaim, sejauh ini yang memiliki ruang pelayanan publik seperti ini baru desa Genteng Wetan saja.
"Belum ada (di Desa lain), satu-satunya di Genteng Wetan, kayaknya gitu," ujarnya.
Pemerintah Desa Genteng Wetan juga menyediakan piranti untuk menerima pengaduan dari masyarakat. Yang paling banyak adalah pengaduan berkaitan dengan bantuan yang diluncurkan pemerintah belakangan ini.
Warga bisa langsung menginput data pribadinya yang berbasis nomor induk kependudukan (NIK) ke sistem smart kampung pada komputer yang telah disiapkan. Jika warga tidak bisa menginput sendiri, maka akan dipandu petugas yang ada di sana.
"Begitu diklik akan muncul data warga yang bersangkutan sudah menjadi penerima bantuan atau belum. Sehingga warga yang sudah menerima bantuan tidak bisa mengelak lagi," ujarnya.