Perseteruan Warga dan Supir Box di Jalan Sasak, Berakhir Damai
Proses hukum tak dilakukan pada pengiring jenazah yang lakukan main hakim sendiri pada supir box di Jalan Sasak, Ampel, Surabaya. Lantaran kedua belah pihak sepakat berdamai.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Semampir Surabaya Kompol Nur Suhud. Menurutnya, setelah kejadian tersebut dan supir mobil box dibawa ke kantor polisi, tak lama rombongan pengantar jenazah juga datang. "Mereka meminta keadilan dan diselesaikan secara hukum," katanya.
Tetapi, pihaknya mengaku tak bisa asal-asalan menetapkan tersangka dan memproses pidana seseorang begitu saja. Terlebih salah satu rombongan pengantar jenazah juga mengenal supir boxs tersebut. "Waktu disini (Polsek Semampir) kemarin, ada yang bilang ternyata masih satu keluarga dengan pengemudinya itu," kata Suhud.
Mendengar hal tersebut, pihaknya tak langsung percaya. Sebagai bukti ia meminta dihadirkan perangkat desa dan keluarga keduanya.
"Setelah sampai disini, kedua keluarga membenarkan keterangan pengemudi. Mereka baru menyadari kalau masih saudara waktu ketemu. Dari situ akhirnya disepakati berdamai saja, diselesaikan secara kekeluargaan, saling memaafkan disitu," ungkapnya.
Kesepakatan damai, ujar Suhud ditandai dengan bersalaman, lalu meninggalkan Polsek Semampir Surabaya. "Sesudahnya ya, bubar sendiri-sendiri, sudah selesai dengan cara mediasi. Alhamdulilah berdamai," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kejadian main hakim sendiri terhadap seorang sopir mobil box terjadi di Surabaya. Kejadian ini diduga berawal dari kerumunan warga yang akan mengantarkan jenazah untuk dimakamkan. Padahal jalan yang dilewati oleh rombongan pengantar jenazah ini sangat sempit.
Kejadian ini diduga terjadi di Jalan Sasak Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir Surabaya. Sudah menjadi rahasia umum jika jalan di sekitar daerah ini memang sempit. Nah, mungkin karena sopir mobil box ini dianggap mengganggu karena lewat jalan tersebut, sedangkan iringan-iringan pengantar jenazah juga menutup jalan, massa akhirnya menjadi beringas.