Persedian APD RS Unair Semakin Menipis
Persedian Alat Pelindung Diri (APD) Poli Khusus RS Unair semakin menitipis. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Satgas Corona RS Unair, Ketua Satgas Corona, Dr. Prastuti Asta Wulaningrum.
Saat ditanya apakah persedian APD aman. Prastuti Asta mengatakan "Enggak (aman), sedih. Ini aja menutup wajah (masker) tinggal beberapa," ungkap Asta biasa ia sapa.
ADP itu sangat diperlukan untuk memeriksa dan menangani pasien corona. Baik Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
Asta menegaskan, bila ditanya bantuan apa yang paling dibutuhkan Poli Khusus RS Unair itu adalah APD.
"Yang paling dibutuhkan ya itu APD dari semua pihak," katanya ditemui di Poli Khusus RS Unair.
Untuk persedian APD sampai beberapa hari ke depan pun Asta tidak bisa memastikan. "Yang ada hari ini ya kita gunakan hari ini, hari lain itu urusan nanti," terang Asta.
Dia membenarkan, bantuan APD dari Pemerintah Kota Surabaya maupun Provinsi Jawa Timur memang sudah datang. Tapi karena setiap hari digunakan, APD pun semakin hari semakin menipis.
"Karena setiap hari digunakan. Stoknya juga semakin menipis," beber Asta.
Sebagai ilustrasi, Asta menjelaskan, satu kali dokter masuk ruang isolasi mengunakan APD satu set, kalau perawat misal ada tiga shift berarti sudah ada tiga APD yang digunakan.
Tambahnya, belum lagi ada pasien yang berada di ruang isolasi kekurangan ini dan itu, sehingga perawat bisa berkali-kali masuk ruangan.
Selama ini saat dokter dan petugas keluar masuk ruang isolasi, harus memakai dan membuang sekali pakai.
Dokter masuk satu kali, perawat ada tiga shift, artinya empat kali masuk ke ruang pasien. Rata-rata bisa 7 kali masuk ruang isolasi dan satu set APD dari atas sampai bawah Rp 400.000 sampai Rp 600.000.