Persebaya Tuntut PSSI Sanksi Berat Wahyudi Hamisi, Ini Sebabnya
Manajemen Persebaya Surabaya resmi mengirimkan surat yang ditujukan kepada PSSI, Senin 4 Maret 2024. Surat tersebut berisi tuntutan untuk menghukum berat pemain PSS Sleman, Wahyudi Hamisi.
Sekretaris Tim Persebaya, Ram Surahman mengatakan, dalam pertandingan terakhir Persebaya melawan PSSI (3 Maret 2024) Wahyudi melakukan tindakan kasar dengan menendang kepala pemain Persebaya, Bruno Moreira.
"Pemain ini (Wahyudi) melakukan tindakan keras dan mengarah mencederai pada menit ke-19. Dengan dalih merebut bola, dia dengan sengaja menendang kepala pemain kami (Bruno Moreira) yang saat itu terjatuh. Dan wasit yang berada di depan kejadian ini hanya memberikan kartu kuning," ungkap Ram, Selasa 5 Maret 2024.
Menurut Ram, dari video yang ia miliki dan sesuai aturan tindakan tersebut layak dikartu merah karena masuk kategori violent conduct.
Wahyudi, lanjutnya, pantas diberi hukuman berat karena pernah melakukan hal serupa pada Pemain Persebaya Robertino Pugliara di beberapa musim lalu.
"Bagi kami, ini seperti mengulang momen horor pada Kompetisi Liga 1 tahun 2018/2019, di mana Wahyudi Hamisi yang saat itu bermain untuk Borneo FC melakukan pelanggaran mematikan pada Robertino Pugliara. Tackling dua kaki yang dilakukannya membuat Robertino Pugliara tidak bisa melanjutkan karier sepak bolanya," ujarnya.
Selain itu, Persebaya dalam suratnya juga menuntut wasit Ginanjar Rahman yang memimpin laga tersebut. Wasit dianggap tidak tegas dalam mengambil keputusan di lapangan.
"Akibatnya, pertandingan berjalan keras dan menjurus kasar. Beberapa kali harus terhenti karena insiden antar pemain kedua tim," pungkasnya.
Advertisement